Okupansi Perhotelan Naik 40% Selama Cuti Bersama dan Libur Panjang

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Petugas menyiapkan fasilitas ruangan bagi isolasi Mandiri di salah satu hotel Oyo Townhouse Kawasan Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2020).
Editor: Ekarina
3/11/2020, 07.00 WIB

“Liburan long weekend ada lonjakan okupansi, meski tak signifikan. Sehingga kami belum bisa memprediksi karena situasi di kuartal IV masih meragukan. Apalagi daya beli masyarakat juga belum pulih,” kata dia.

Dihubungi terpisah, perusahaan perhotelan PT Red Planet Indonesia juga menikmati berkah libur panjang dengan kenaikan tingkat hunian hotel sebesar 75% dibanding akhir pekan biasa.

Sepanjang kuartal IV, Presiden Direktur Red Planet Indonesia, Ng Suwito memperkirakan tingkat okupansi hotel mencapai 60%. Sehingga, perusahaan perlahan dapat menutup kerugian. Hal ini juga dibantu dnegan berbagai efisiensi biaya yang dilakukan sejak Maret. 

Sedangkan untuk menaikkan okupansi hotel menjelang akhir tahun, perusahaan memiliki sejumlah strategi.

“Kami akan memperkuat partnership dengan online travel agent, menggencarkan promosi dan menawarkan tarif kamar dengan harga kompetitif,” ujar dia kepada katadata.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang sebesar 32,9% pada Agustus 2020. Persentase tersebut naik hampir lima poin dibandingkan bulan sebelumnya.

Pandemi Covid-19 mengakibatkan TPK hotel bintang merosot hingga 32,2% pada Maret 2020, kemudian turun lebih dalam lagi menjadi hanya 12,7% pada bulan berikutnya. Angkanya mulai membaik pada Mei 2020 dan terus menunjukkan peningkatan sampai bulan kedelapan. Detailnya bisa dilihat dalam databoks berikut ini:

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila