SPONSOR | RUMAH.COM

Apartemen di Tangerang Selatan Jatuh, Rumah Tapak Bakal Terus Naik?

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Oleh: RUMAH.COM
Penulis: Padjar Iswara
6/7/2021, 17.20 WIB
Grafik 1.3 Indeks Harga Apartemen di Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, dan Bekasi dalam Rumah.com Indonesia Property Market Index (Q1 2017-Q1 (Rumah.com)



Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) 2021, hampir semua kota-kota jarak menengah di Jabodetabek merasakan efek penurunan indeks harga apartemen memasuki masa pandemi Covid-19 yang dimulai sejak kuartal kedua 2020.

Kota Tangerang Selatan sendiri sejak awal merupakan wilayah dengan indeks harga apartemen paling prospektif dibandingkan Kota Tangerang, Depok, maupun Bekasi. Efek pandemi Covid-19 terasa paling parah di Kota Tangerang dengan penurunan tahunan sebesar 8,6 persen pada kuartal pertama (Q1) 2021, disusul Kota Tangerang Selatan sebesar 6 persen, Kota Depok sebesar 4,9 persen, dan Bekasi sebesar 3,7 persen.

Kendati demikian, indeks harga apartemen di Kota Tangerang Selatan masih jauh lebih tinggi ketimbang tiga kota lainnya.

Grafik 1.4 Indeks Harga Rumah Tapak di Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, dan Bekasi dalam Rumah.com Indonesia Property Market Index (Q1 2017-Q (Rumah.com)



Adapun efek pandemi terhadap indeks harga rumah tapak paling terasa di Kota Tangerang dengan kenaikan sebesar 15,6 persen secara tahunan pada kuartal pertama (Q1) 2021, disusul Kota Depok sebesar 10,7 persen, Kota Bekasi sebesar 6,8 persen, dan Kota Tangerang Selatan sebesar 3 persen.

Dengan begitu, efek pandemi Covid-19 pada rumah tapak di Kota Tangerang Selatan yang paling ringan.

Grafik 1.5 Tren Pencarian Properti di Jabodetabek via Rumah.com pada Kuartal Pertama 2021 (Q1 2021) (Rumah.com)



Kota Tangerang Selatan pun cukup favorit di Jabodetabek ketimbang Kota Tangerang maupun Kota Bekasi, meskipun masih kalah oleh Kota Depok. Pencapaian ini menjadi potensi karena konsumen berduyun-duyun keluar dari Jakarta.

Para pakar properti menyebut konsumen properti pascapandemi akan mencari hunian yang jaraknya jauh, tapi memiliki fasilitas publik dan akses transportasi yang mumpuni, seperti pusat perbelanjaan, sekolah, stasiun, halte, dan lain-lain.

Fasilitas publik di Tangerang Selatan termasuk cukup lengkap karena wilayahnya dihuni oleh sejumlah pengembang besar seperti Alam Sutera dan BSD City. Transportasi umum pun dapat diakses melalui sejumlah stasiun dan terminal. KRL Commuter Line tersedia di Stasiun Pondok Ranji, Jurang Mangu, Sudimara, Rawa Buntu, dan Serpong. Sementara, Transjakarta tersedia feeder atau pengumpan menuju BSD.

Di sisi lain, infrastruktur jalan tol di Kota Tangerang Selatan pun semakin mumpuni dengan keberadaan Tol Serpong-Cinere. Meskipun baru beroperasi seksi Serpong-Pamulang, ke depannya jalan tol ini akan mempermudah akses mobil dan kendaraan berat ke selatan. Belum lagi rencana Jalan Tol Serpong-Balaraja yang akan menghubungkan Tangerang Selatan dengan kawasan-kawasan industri di Kabupaten Tangerang.

Dengan begitu, Kota Tangerang Selatan masih punya prospek menguntungkan pascapandemi Covid-19, khususnya di pasar rumah tapak.

Halaman: