Kereta Cepat Bandung Bebani Rakyat, Sampai Kiamat Tidak Balik Modal

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Sejumlah pekerja menyelesaikan lintasan pada proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/10/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Penulis: Maesaroh
14/10/2021, 13.09 WIB

Pada awalnya, proyek tersebut diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar US$6,07 miliar atau Rp 86,8 triliun.

Namun, setelah proyek berjalan, biaya proyek tersebut diperkirakan mencapai US$8 miliar atau sekitar Rp 114,4 triliun.

"Ini kesimpulan saya, kesalahan ada di pucuk pimpinan. Boston Consulting Group ini dibayar Bappenas bekerja untuk 2 minggu senilai US$ 150 ribu menolak dua proposalnya tetapi Rini Soemarno yang berjuang. Menteri lainnya banyak menolak, tapi Rini ngotot dan presiden lebih memilih Rini Soemarno,"tuturnya.

 Presiden Joko Widodo, pekan lalu, mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021, yang merupakan perubahan atas Perpres Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Melalui Perpres tersebut, Jokowi mengizinkan penggunaan APBN untuk mendukung proyek kereta cepat. 

Penggunaan APBN dikritik banyak pihak karena dari awal Presiden Jokowi menegaskan tidak akan menggunakan anggaran negara untuk proyek tersebut.

Penggunaan APBN dikhawatirkan tidak hanya berhenti sampai proses konstruksi tetapi akan terus berlanjut sampai operasional.

"Buat saya ini proyek yang merugikan. investasinya sampai Rp100 triliun, belum lagi operasionalnya. Memangnya tiket mau dijual berapa?Rp1 juta?Nanti pakai subsidi (tiket) lagi, beban lagi  kan (ke APBN),  Memang mau pakai duitnya siapa?"tutur pengamat kebijakan publik Agus Pambagio, kepada Katadata, Senin (11/10).

Proyek Kereta Cepat hanyalah satu dari beberapa proyek infrastruktur yang dinilai Faisal Basri mubazir.

Proyek lainnya di antaranya light rail transit (LRT) Palembang di Sumatera Selatan, Bandar Udara Kertajati di Jawa Barat, Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara.


Halaman: