Jalur Ganda Sukabumi dan MRT Jakarta Jadi Fokus Proyek Kereta Api 2022

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/YU
Warga berjalan melewati pembangunan jalur ganda Kereta Api (KA) Bogor-Sukabumi di Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (21/11/2021). Kementerian Perhubungan menargetkan pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi tahap 1 yang melintasi Bogor-Cigombong selesai pada Maret 2022.
22/12/2021, 17.41 WIB

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) berkomitmen menyelesaikan proyek-proyek pembangunan dan peningkatan jalur kereta api tahun depan.

Beberapa program pembangunan prasarana yang akan dilaksanakan di tahun 2022 antara lain, elektrifikasi Jalur KA Lintas Solo Balapan - Solo Jebres (3,5 km), Double Track lintas Bogor-Sukabumi (26,8 km), dan Double Track Kiaracondong - Cicalengka Tahap 1 dan 2 (22,17 km).

Kemudian, pembangunan jalur ganda KA Mojokerto-Sepanjang (33 km), jalur KA Maros-Barru (59,6 km) serta Engineering Service Jakarta MRT East-West Project (Phase I).

“Kami juga akan melanjutkan sejumlah kegiatan peningkatan jalur KA di Pulau Jawa dan Sumatera," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri dalam keterangan resminya, Rabu (21/12).

Peningkatan tersebut termasuk fasilitas operasi perkeretaapian lintas Jatinegara-Bogor dan Manggarai-Jakarta Kota, jalur KA Medan – Labuan, peningkatan jalur KA lintas Padang-Pariaman serta peningkatan jalur KA di lokasi lain.

Sementara itu, sepanjang tahun 2021, DJKA telah membangun setidaknya 177,26 kilometer jalur kereta api di seluruh Indonesia.

Dari keseluruhan pembangunan jalur baru tersebut, 49,60 kilometer sudah diselesaikan di tahun 2021, sementara sisanya sepanjang 127,66 kilometer pembangunannya masih berlanjut.

Penyelesaian jalur elektrifikasi sepanjang 62,8 kilometer lintas Jogja-Solo di awal tahun merupakan bentuk peningkatan pelayanan dengan dioperasikannya KRL Jogja-Solo sebagai KRL pertama di luar Jabodetabek.

Selain itu, DJKA telah mengoperasikan jalur ganda layang KA Yogyakarta International Airport sepanjang 5,4 kilometer.

Jalur tersebut memberikan kemudahan akses dari dan menuju ke bandara, sekaligus menciptakan sistem transportasi yang lebih terintegrasi.

Jalur-jalur lain yang dibangun oleh DJKA di tahun 2021 antara lain, jalur ganda KA Bogor-Sukabumi, jalur ganda KA Gedebage-Haurpugur, jalur ganda KA Mojokerto-Sepanjang, jalur KA Elevated Solo Balapan-Kadipiro.

“Selain di Pulau Jawa, kami juga membangun jalur KA Krueng Geukeuh-Paloh dan jalur KA Besitang-Langsa di Pulau Sumatera, serta pembangunan jalur KA Makassar-Parepare di Pulau Sulawesi,” ujarnya.

 Lebih lanjut, selama tahun 2021 DJKA telah melakukan peningkatan jalur KA sepanjang 144,03 kilometer, di mana sepanjang 86,83 kilometer di antaranya sudah selesai dan sepanjang 57,20 kilometer masih berjalan.

Zulfikri mengatakan, pihaknya juga melakukan perawatan jalur KA sepanjang 192,92 kilometer di Jawa dan Sumatera.

Hal itu untuk memastikan keseluruhan jalur kereta api yang aktif dapat dioperasikan dengan aman dan mengedepankan aspek keselamatan.

Hasil peningkatan dan perawatan jalur kereta api ini, selanjutnya dinilai berdasarkan Track Quality Index (TQI). TQI merupakan suatu ukuran nilai (index) yang digunakan untuk menyatakan tingkat kualitas keteraturan suatu rel.

Indeks TQI ini dijadikan acuan untuk menentukan ambang batas kecepatan yang diperbolehkan saat kereta api melintas.

Hasilnya, diperoleh TQI sebesar 90,36% untuk kategori I dan II, yang berarti sarana perkeretaapian dapat melaju dengan kecepatan 100-120 km/jam, kondisi nyaman (kategori I) dan kecepatan 80-100 km/jam kondisi aman (kategori II).

Selanjutnya, dengan adanya peningkatan jalur kereta, terjadi pula peningkatan On Time Performance dari 78% di tahun 2020 menjadi 91% di tahun 2021, jam keberangkatan dan kedatangan kereta makin tepat waktu.

"Waktu tempuh kereta semakin cepat karena kecepatannya bisa optimal, perjalanan tetap nyaman dan berkeselamatan," kata dia.

Adapun, realisasi penyerapan anggaran yang dicapai oleh DJKA per Desember 2021 sudah menyentuh kisaran 96,04% atau setara Rp 7,96 triliun dari total pagu sebesar Rp 8,29 triliun.

Di samping itu, program Padat Karya Tunai bidang perkeretaapian telah menyerap tenaga kerja sebanyak 19.020 orang dengan realisasi besaran upah sebesar Rp 103,72 milyar.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi