Ekspor batubara Indonesia, baik nilai maupun volume, melonjak pada tahun 2021. Lonjakan utamanya dipicu kenaikan harga komoditas tersebut serta adanya krisis energi yang melanda Eropa dan Asia pada pertengahan tahun 2021.
Berdasarkan data Badan Pusat Statisik (BPS), nilai ekspor batu bara Indonesia pada kelompok HS 2701 mencapai US$ 29, 6 miliar atau sekitar Rp 420,32 triliun pada Januari-November 2021.
Nilai tersebut meningkat 90,5% dibandingkan periode sama tahun 2020. Nilai ekspor tersebut juga setara dengan 14,94% total ekspor non-migas Indonesia.
Khusus ke-15 negara pasar utama, ekspor batu bara Indonesia mencapai US$ 23,78 miliar atau sekitar Rp 337, 7 triliun pada periode Januari-November 2021.
Ekspor termasuk batu bara dalam bentuk briket, ovoid dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batu bara.
Nilai ekspor Januari-November ke-15 negara utama tersebut meningkat 81% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Volume ekspor batu bara pada periode Januari-November 2021 ke-15 negara utama menembus 318, 73 juta ton atau naik 2,9% pada periode yang sama tahun 2020.
Bank Mandiri dalam laporannya, Desember lalu, mengatakan kenaikan ekspor komoditas terutama batu bara lebih dipicu kenaikan harga daripada volume.
Krisis energi di Eropa dan beberapa negara Asia yang terjadi pada Juli lalu juga mendongrak ekspor batu bara Indonesia.
Data BPS menunjukan Cina masih menjadi tujuan utama ekspor batu bara Indonesia.
Pada periode Januari-November, volume ekspor batu bara ke Cina menembus 99,15 juta ton. Secara nilai, ekspor batu bara ke Cina mencapai US$ 8,13 miliar atau naik 255%.
Pada tahun 2020, Cina mengimpor batu bara sebanyak 62,49 juta ton dari Indonesia.
Sebagai informasi, Cina mengurangi produksi batu bara pada pertengahan tahun lalu, untuk mengejar target pengurangan emisi karbon.
Kondisi tersebut membuat permintaan batu bara ke Indonesia meningkat.
Di luar Cina, ekspor batu bara Indonesia melonjak pesat ke beberapa negara seperti Hong Kong, Selandia Baru, dan Brunei Darussalam.
Berikut 15 negara yang menjadi pasar ekspor utama batu bara Indonesia periode Januari-November 2021:
1. Cina
Nilai ekspor US$8,13 miliar, tumbuh 255,02%
Volume ekspor 99,15 juta ton
2. India
Nilai ekspor US$3,76 miliar, tumbuh 22,38%
Volume ekspor 66,68 juta ton
3. Jepang
Nilai ekspor US$ 2,22 miliar, tumbuh 42,19%
Volume ekspor 20,79 juta ton
4. Malaysia
Nilai ekspor US$ 2,14 miliar, tumbuh 78,3%
Volume ekspor 23,77 juta ton
5. Filipina
Nilai ekspor US$2,10 miliar, tumbuh 83,45%
Volume ekspor 27, 81 juta ton
6. Korea Selatan
Nilai ekspor US$1,23 miliar, tumbuh 26,94%
Volume ekspor 19,11 juta ton
7. Taiwan
Nilai ekspor US$1,08 miliar, tumbuh 21,60%
Volume ekspor 15,21 juta ton
8. Vietnam
Nilai ekspor US$913 juta, tumbuh 63,37%
Volume ekspor 14,29 juta ton
9. Thailand
Nilai ekspor US$ 754,8 juta, tumbuh 23,35%
Volume ekspor 13,71 juta ton
10. Hong Kong
Nilai ekspor US$ 430,6 juta, tumbuh 167,53%
Volume ekspor 4,79 juta
11. Bangladesh
Nilai ekspor US$ 349,7 juta, tumbuh 24,27%
Volume ekspor 4,27 juta ton
12. Pakistan
Nilai ekspor US$207 juta, tumbuh 45,28%
Volume ekspor 2,78 juta ton
13. Kamboja
Nilai ekspor US$ 136,4 juta, tumbuh 18,30%
Volume ekspor 2,02 juta ton
14. Selandia Baru
Nilai ekspor US$ 120,3 juta, tumbuh 139,9%
Volume ekspor 1,74 juta ton
15. Brunei Darussalam
Nilai ekspor US$ 119,1 juta, tumbuh 164,71%
Volume ekspor 1,25 juta ton