Harga Bahan Baku Naik 20%, Pengusaha Makanan Akan Naikkan Harga Jual

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Warga berbelanja makanan dan minuman di salah satu minimarket Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/12/2020).
25/3/2022, 14.26 WIB

Dengan demikian, Adhi optimistis industri pangan olahan dapat menghadapi lonjakan permintaan pada Ramadan dan Idul Fitri 2022. "(Persiapan) itu sudah rutin setiap tahun dan sudah menjadi kebiasaan. Jadi, kami sudah siap. Tidak akan ada masalah distribusi," kata Adhi.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, pihaknya akan terus mengawasi perkembangan harga komoditas internasional. Sebab,Indonesia masih banyak impor bahan pokok kedelai, daging, dan gula.

Oke mencatat perkembangan harga internasional  telah membuat harga barang pokok di dalam negeri saat ini naik cukup tinggi dibandingkan Maret 2020. Sebagian bahan pokok yang dimaksud adalah jagung (97%), sapi bakalan (67%), dan gula (47,63%)

Selain itu, menurut Oke, Kemendag akan terus mengikuti kondisi konflik Rusia-Ukraina. Seperti diketahui, konflik tersebut mempengaruhi harga beberapa komoditas internasional, seperti gandum, minyak nabati, dan pupuk.

Kementerian Perdagangan juga mewaspadai potensi peningkatan permintaan bahan pokok pada Ramadan 2022. Hal itu terutama setelah pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Tentunya hal ini perlu diwaspadai akan terjadi kenaikan permintaan efek pelonggaran PPKM dan euforia untuk hari besar keagamaan," kata  Oke dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR, Kamis (24/3).

Menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag), perdagangan Indonesia dengan Rusia berjumlah US$2,75 miliar pada 2021. Angka tersebut tumbuh 42,25% dibanding tahun 2020 yang hanya US$ 1,93 miliar, sekaligus menjadi capaian tertinggi dalam beberapa tahun belakangan.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief