Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun jembatan gantung lebih dari 30 kilometer (Km) pada 2015-2021. Jembatan gantung merupakan akses penghubung antar desa yang memiliki peran vital untuk mempermudah mobilitas orang, jasa dan logistik bagi masyarakat setempat.

Pemerintah telah membangun 410 unit jembatan dengan total panjang 30.171 meter. Artinya, rata-rata per jembatan memiliki panjang 73,59 meter. 

"Hadirnya jembatan gantung akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat pedesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Selasa (21/6). 

 Kepala PMU Jembatan Gantung dan Rangka Baja Jembatan Kementerian PUPR Hendarto mencatat jembatan gantung terbanyak dibangun pada 2019 atau sebanyak 140 unit sepanjang 10.008 meter. 

Namun demikian, rata-rata jembatan terpanjang dibangun pada 2016. Kala itu, Kementerian PUPR hanya membangun 7 unit jembatan, namun total panjang jembatan mencapai 720 meter. 

Pada 2021, total jembatan gantung yang dibangun mencapai 67 unit dengan total panjang 4.943 meter. Angka tersebut naik dari capaian 2020 sebanyak 43 jembatan gantung sepanjang 3.764 meter. 

Adapun, jembatan terpanjang yang telah dibangun pemerintah mencapai 300 meter. Jembatan tersebut adalah Jembatan Gantung Kali Erok di Distrik Korupun, Kabupaten Yahukimo, Papua yang dibangun pada 2020. 

Sementara itu, jembatan terpendek hanya sepanjang 32 meter. Jembatan tersebut adalah Jembatan Gantung Aek Silang di Kabupaten Humbang Hasundutan dan Jembatan Gantung Slada di Brebes. 

 Pada 2022, Kementerian PUPR berencana membangun 73 unit jembatan gantung. Rinciannya, Wilayah 1 yang meliputi Pulau Sumatera dan Kalimantan 27 unit, Wilayah 2 Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur 31 unit, dan Wilayah 3 Sulawesi hingga Papua 15 unit.

 Laporan Kementerian Keuangan menunjukkan, anggaran infrastruktur 2021 merupakan yang terbesar dalam enam tahun terakhir. Jumlahnya mencapai Rp 417,4 triliun.

Reporter: Andi M. Arief