BPS Beberkan Bukti Pemerintah Berhasil Turunkan Harga Minyak Goreng
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut upaya pemerintah untuk menurunkan harga minyak goreng sudah membuahkan hasil. Ini terlihat dari kontribusi minyak goreng yang memberikan andil deflasi atau penurunan harga dalam keranjang perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) secara bulanan.
"Minyak goreng memberi andil deflasi selama tiga bulan berturut-turut," kata Kepala BPS Margi Yuwono dalam konferensi pers secara daring, Senin (1/8).
Harga minyak goreng memberi andil deflasi 0,07% terhadap IHK bulan Juli. Kontribusinya meningkat dibandingkan Juni yangdeflasi sebesar 0,02% dan Mei 0,01%. Deflasi tiga bulan beruntun ini merupakan pembalikan signifikan dari harga pada April yang memberi andil inflasi 0,19%.
Kenaikan harga minyak goreng terutama terlihat sejak April. Namun, tanda-tanda penurunan mulai terlihat sebulan kemudian, khususnya pada minyak goreng curah.
Margo juga menyebut penurunan harga minyak goreng curah lebih cepat dibandingkan minyak goreng kemasan. Harga minyak goreng curah langsung turun ke Rp 18,2 ribu per Kg pada bulan Mei setelah melonjak ke Rp 19 ribu pada bulan sebelumnya. Harganya terus turun dalam tiga bulan beruntun dan pada bulan lalu sudah di level Rp 15 ribu per kg.
Penurunan harga minyak goreng kemasan baru terlihat pada bulan Juni. Pada April dan Mei, harga minyak goreng kemasan masing-masing Rp 22.200 dan Rp 22.500 per kg, kemudian menyusut ke Rp 22.300 pada Juni dan Rp 21.600 per kg pada bulan lalu.
Secara tahunan, harga minyak goreng masih memberi andil inflasi tetapi terpantau turun dalam tiga bulan terakhir. Dengan inflasi headline secara tahunan mencapai 4,94%, andil minyak goreng pada Juli ini sebesar 0,29%.
Andil minyak goreng terhadap inflasi secara tahunan juga terus turun dalam tiga bulan terakhir. Pada bulan Mei, andilnya sebesar 0,38% kemudian menyusut ke 0,36%.
"Ini memberikan indikasi bahwa upaya pemerintah menjaga harga minyak goreng sudah memberikan hasil dengan dampak deflasi selama tiga bulan beruntun," kata Margo.
BPS melaporkan inflasi pada Juli sebesar 0,64% secara bulanan dan 4,94% secara tahunan. Inflasi Juli secara tahunan ini sudah jauh di atas target bank sentral 4% dan mencapai rekor tertingginya sejak Oktober 2015.