Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia atau Gimni menyebut kenaikan harga minyak goreng disebabkan oleh naiknya harga CPO lokal akibat bencana banjir di sejumlah wilayah produksi.
Sejak awal 2024, harga minyak goreng curah telah naik Rp 430 per liter. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendata harga rata-ratanya per hari ini, Senin (29/1), telah mencapai Rp 15.050 per liter.
Tujuh produsen minyak goreng sepakat memasok 29 juta liter minyak goreng per bulan kepada BUMN Pangan. Langkah ini untuk menekan gejolak harga minyak goreng di pasar.
Harga rata-rata minyak goreng nasional saat ini turun jadi Rp 13.800 per liter di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) dari sebelumnya sempat menyentuh Rp 16.400 per liter.
Sebanyak 5.000 liter minyak goreng bermerek MinyaKita dijual secara perdana di kompleks kantor Kementerian Perdagangan dengan harga Rp 12.600 per liter atau di bawah HET Rp 14.000 per liter.
MinyaKita ditargetkan untuk menggantikan dominasi minyak goreng curah di pasar, oleh karena itu Dewan Sawit Indonesia menilai perlu dikembangkan lebih lanjut lagi.