Serapan Garam Lokal oleh Industri Diperkirakan Masih Rendah Tahun Ini
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menargetkan serapan garam lokal oleh industri pengolah garam dapat mencapai 1,05 juta ton pada tahun ini. Namun demikian, pergeseran musim kemarau membuat volume garam yang dapat diserap industri pengolah garam tidak jauh berbeda dengan capaian 2021.
Berdasarkan data Kemenperin, total garam lokal yang diserap oleh industri pengolah garam pada tahun lalu adalah 767.611 ton. Rendahnya volume serapan garam lokal tersebut disebabkan oleh bergesernya musim kemarau dari Mei-November menjadi Agustus-November.
"Tahun ini kayaknya serapan garam lokal oleh industri pengolah garam hampir sama dengan tahun lalu. Kemarin rapat dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, maksimal serapan garam lokal oleh industri pengolahan hanya 1 juta ton," kata Direktur Industri Kimia Hulu Fridy Juwono kepada Katadata, Jumat (5/8).
Fridy mengatakan puncak serapan garam lokal oleh industri pengolah garam terjadi pada 2019 atau mencapai 1,5 juta ton. Menurutnya, serapan garam lokal oleh industri tidak pernah lebih besar dari 1 juta ton sejak 2020.
Selain karena pergeseran musim kemarau, Fridy mengatakan penurunan produksi juga disebabkan oleh minimnya permintaan oleh industri pengguna garam dengan kemurnian tidak tinggi, seperti pengasinan ikan, ikan segar, dan olahan ikan.
Di samping itu, Fridy menyatakan kemurnian garam yang dihasilkan petambak garam lokal tidak bergerak dari posisi 89%-94%selama pandemi. Namun demikian, mayoritas garam hasil tambak garam lokal adalah sebesar 89%.