Terbanyak ke Swiss, Ekspor Perhiasan RI Capai Rp 35 T di Semester I

ANTARA FOTO/REUTERS/Denis Balibouse
Seorang model menunjukkan berlian biru tua mewah dengan berat 7,03 karat, dipasang oleh toko perhiasan Moussaieff yang diperkirakan akan berharga antara 10 hingga 14 juta dolar AS, saat pratinjau rumah lelang Christie di Jenewa, Swiss, Kamis (7/11/2019).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
19/8/2022, 13.48 WIB

Untuk menjaga iklim usaha industri perhiasan, Reni mengatakan Kemenperin akan memperbaiki rantai pasok industri perhiasan. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah mempermudah akses bahan baku.

Untuk menggenjot pertumbuhan nilai ekspor, Kemeperin mendukung Pameran Jakarta International Jewellery Fair (JIJF) yang melibatkan 30 industri perhiasan berkala kecil dan menengah. JIJF merupakan salah satu pameran perhiasan terbesar di Indonesia yang bertujuan sebagai ajang promosi dan temu bisnis bagi para pelaku usaha di sektor industri perhiasan.

Pameran JIJF 2022 diselenggarakan oleh Asosiasi Perhiasan Emas dan Permata Indonesia (APEPI) pada 18-21 Agustus 2022 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center. Ajang ini akan menampilkan beragam pilihan perhiasan emas, perak, mutiara, berlian, serta batu mulia dan semi batu mulia, dengan variasi desain berteknologi tinggi.

Reni saat ini mendorong penurunan tarif bea masuk produk perhiasan di negara tujuan ekspor. Maka dari itu, Reni akan memanfaatkan perjanjian perdagangan internasional.

Berdasarkan catatan Katadata, setidaknya ada tiga Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) baru pada 2021-2022, yakni Indonesia-Australia CEPA, Indonesia-Korea CEPA, dan Indonesia-Uni Emirate Arab CEPA.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief