Tanah Tak Stabil, Proyek MRT Bundaran HI-Ancol Bengkak Jadi Rp 26 T

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Pekerja menyelesaikan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Fase II di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (13/7/2022).
24/8/2022, 17.21 WIB

Pemerintah tengah melanjutkan pembangunan fase 2 Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta rute Bundaran HI-Ancol. Namun, anggaran proyek tersebut bengkak 15,5% lantaran lahan pada rute tersebut tidak stabil.

Menurutnya, pembengkakan biaya terjadi akibat kompleksitas konstruksi dan kondisi lahan tidak stabil. Apalagi, jalur MRT melewati kaawasan Kota Tua.

"Ada kenaikan biaya proyek dari Rp 22,5 triliun jadi Rp 26 triliun," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/8).

Untuk itu, pembangunan perlu dilakukan secara hati-hati. Adapun, rute MRT Jakarta fase 2 membentang sepanjang 11,8 kilometer dari Bundaran HI hingga Ancol. "Seluruhnya masuk di bawah tanah," ujar dia.

Selain itu, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk memastikan titik akhir rute MRT fase 2. Apalagi rencana titik akhir rute di Ancol Barat masih terkendala. "Masih ada beberapa masalah lahan sehingga diminta dipertimbangkan," kata Airlangga.

Pemerintah pun berupaya mencari alternatif titik akhir rute MRT di ujung utara. Airlangga memperkirakan, titik alternatif saat ini akan berada di Ancol atau Marina. Namun kepastian tersebut masih menunggu masukan Menteri Agraria dan Tata Ruang maupun Gubernur DKI.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika