Kucurkan Rp 10,8 T, Gudang Garam Kembangkan Bandara Kediri hingga 2059

Humas Kemenhub
Penandatanganan Perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) Bandara Baru Kediri antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dengan PT. Surya Dhoho Investama yang merupakan anak usaha PT Gudang Garam Tbk.
8/9/2022, 11.02 WIB

PT Gudang Garam Tbk mengucurkan investasi hingga Rp 10,8 triliun untuk pembangunan Bandara Kediri, Jawa timur. Pembangunan bandara tersebut murni dari swasta dan tidak menggunakan dana APBN.

“Ini momen bersejarah karena menjadi perjanjian KPBU unsolicited pertama di Indonesia,” ujar Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, Rabu (7/9).

Dalam kesempatan itu, Luhut menghadiri penandatanganan Perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) Bandara Dhoho Kediri. Bandara Kediri tersebut merupakan KPBU unsolicited yang artinya merupakan proyek yang diprakarsai dan diusulkan pembangunannya oleh badan usaha, bukan pemerintah.

Luhut mengapresiasi anak usaha Gudang Garam, PT Surya Dhoho Investama, yang berinisiatif membangun bandara baru. “Alhamdulillah pembebasan lahan sudah terselesaikan dan saat ini pembangunannya sudah berjalan dengan baik,” tuturnya.

Bandara Kediri dibangun di atas lahan 300 hektar dan pembangunannya dilakukan tiga tahap. Berikut tahapan pembangunan dan investasi Banndara Kediri:
1. Tahap pertama selesai 2023 dengan target penumpang mencapai 1,6 juta tahun 2042. Investasi untuk pembangunan tahap pertama sebesar Rp 6,6 triliun.
2. Tahap kedua selesai 2043 dengan kapasitas penumpang capai 4,3 juta di tahun 2058. Investasi tahap ini sebesar Rp 1,2 triliun
3. Tahap ketiga selesai 2059 dengan kapasitas penumpang mencapai 10,4 juta di tahun 2072. Investasi tahap ketiga sebesar Rp 3 triliun.

Sementara itu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan bahwa pembangunan bandara dengan model KPBU unsolicited ini bisa diikuti oleh swasta lainnya. “Hal yang luar biasa, saat swasta membangun bandara, sehingga tidak perlu kantong APBN. Ini juga bagian dari rencana strategis Kementerian Perhubungan, untuk terus mendorong pendanaan kreatif (creative financing) untuk berbagai proyek infrastruktur transportasi di Indonesia,” ucapnya.

Selanjutnya PT Suryo Dhaha Investama akan melakukan kerja sama operasi dengan Angkasa Pura I untuk menjalankan Bandara Kediri. Durasi waktu kerja sama yaitu 50 tahun sejak bandara mulai dioperasikan.

Sementara Presdir PT Suryo Dhaha Investama yang sekaligus juga sebagai Direktur Gudang Garam Tbk, Istata Taswin Siddharta, mengatakan bahwa bandara ini ditargetkan beropetrasi Maret 2023. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, yang telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya sebagai pemrakarsa proyek KPBU unsolicited Bandara Kediri.

“Semoga kehadiran bandara ini memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah selatan Jawa,” ujarnya.

 Laba PT Gudang Garam Tbk (GGRM)  menurun 39,53% menjadi Rp 2,31 triliun pada paruh pertama tahun ini. Pemberlakuan pembatasan kegiatan sosial masyarakat selama pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja emiten rokok tersebut.