Operasi Pasar Selama Dua Bulan Gagal Menahan Kenaikan Harga Beras

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/nz
Warga antre membeli beras murah seharga Rp41.500 per kemasan 5 kilogram saat operasi pasar yang diselenggarakan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Kelurahan Sukorame, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (21/9/2022).
30/9/2022, 19.32 WIB

Trend harga beras terus meningkat selama dua bulan terakhir. Padahal pemerintah telah gencar melakukan operasi pasar sejak Agustus 2022.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id di  Pasar Tradisional Pondok Labu, Jakarta Selatan, harga beras rata-rata naik Rp 500 sampai Rp 1.000 per kg sejak Agustus 2022. Harga jual beras kualitas medium menyentuh Rp 13.000 per kg, naik dari yang sebelumnya Rp 12.500 per kg.

Harga beras kualitas super senilai Rp 14.000 sampai Rp 15.000 per kg. “Tapi untuk beras kualitas premium tidak saya naikan harga jualnya, karena kenaikan harganya dari agen cuma Rp 500 per kg,” ujar Soni di Pasar Tradisional Pondok Labu, Jakarta, kepada Katadata.co.id, Jumat (30/09).

Pasokan beras normal tapi harga naik

Soni mengatakan, kenaikan harga beras tidak disebabkan oleh pasokan yang berkurang. Pasalnya, pasokan beras hingga saat ini masih normal. “Kalau stok beras di agen gak pernah susah ya, pas kita minta ya selalu ada, jadi gak pernah kosong,” ujar Soni.

Pedagang beras lainnya, Abidzar, mengatakan bahwa beras mengalami lonjakan kenaikan harga yang sama yakni berkisar Rp 500 sampai Rp 1.000 per kg. Untuk beras kualitas super I dirinya menjual  Rp. 14.000 per kg. Sedangkan beras kualitas medium I menyentuh Rp 13.000 dari yang sebelumnya Rp 12.500 per kg.

Abidzar juga mengatakan, dirinya tidak tahu pasti apa yang menyebabkan harga beras bisa terus naik sejak Agustus lalu hingga seperti saat ini. “Kita juga nggak tau pasti ya kak, kenaikan harganya tuh karena apa, tapi kayaknya yang jelas ikut naik, akibat kenaikan harga BBM, pokoknya memang setiap kita belanja selalu ada kenaikan, walaupun naiknya cuma sedikit,” ujar Abidzar di Pasar Tradisional Pondok Labu, Jakarta, kepada Katadata.co.id, Jumat (30/09)

Sementara itu, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat rata-rata harga beras kualitas super I secara nasional mencapai Rp 13.400 per kg, beras kualitas medium I mencapai Rp 12.150 per kg, dan beras kualitas bawah I mencapai Rp 11.000 per kg. 

Pada tingkat global, harga gabah di pasar internasional untuk kontrak dua bulan ke depan terpantau naik. Transaksi harian harga gabah diperjualbelikan USD17,39 hundredweight. Bila disetarakan rupiah, nilai ini setara dengan Rp 5.301,5 per kg. Harga ini dihitung sesuai kurs yang tercatat di Bank Indonesia yakni Rp 15,24 ribu per dolar.


Pemerintah gencar operasi pasar

Kenaikan harga beras tersebut terjadi meskipun pemerintah gencar melakukan operasi pasar. Kenaikan harga beras dikhawatirkan akan memicu inflasi.

"Memang harga beras naik sedikit, tapi kalau beras naik Rp 100 per kg saja sudah bahaya karena beras memberikan dampak ke inflasi lebih dari 3,3%. Saya sudah koordinasikan dengan Bulog agar kita koordinasi operasi pasar," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Tangerang Selatan, Selasa (13/9).

Sepanjang Agustus 2022, Perusahaan Umum Badan Umum Logistik atau Perum Bulog telah menyalurkan 205 ribu ton beras untuk meredam kenaikan harga. Namun operasi pasar tersebut tidak bisa membendung kenaikan harga beras.

“Stablisasi harga adalah tugas dari pemerintah, maka kami akan habis-habisan melaksanakan amanah tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang,” kata Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, Arief Prasetyo Adi, Arief dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (1/9).


Reporter: Nadya Zahira