PT Kona Bay Indonesia (KBI) bekerja sama dengan perusahaan PT Suri Tani Pemuka dan Hendrix Genetics meresmikan unit baru Pusat Pembesaran Induk Udang Vaname (broadstock multiplication center) di Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis (20/10).  Adapun nilai investasi untuk pembangunan pusat pembesaran induk udang mencapai Rp 40 miliar.

General Manager PT Kona Bay Indonesia, Ari Setiardhi , mengatakan bahwa pusat pembesaran induk udang  seluas 16.000 m2 tersebut rencananya akan beroperasi pada November 2022. Dengan adanya penambahan unit ini, Kona Bay ditargetkan dapat menguasai 70% pasar domestik udang.

"Kona Bay sendiri kedepannya bisa memenuhi 70% dari kebutuhan pasar Indonesia sebesar 120 ribu indukan per tahun. Kita tujuannya bukan ekspor tetapi hanya fokus pada pasar pasar Indonesia," ujar Ari saat peresmian  Pusat Pembesaran Induk Udang Vaname  di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis (20/10).

Ari menyampaikan bahwa saat ini pihaknya menargetkan  unit ini bisa memproduksi sebanyak 80.000 indukan udang tiap tahun, "Kami juga senantiasa mengutamakan biosekuriti untuk memastika  produk yang dihasilkan aman dan berkualitas," ujarnya.

Chief Business Devolopment Office Management Hendriz Genetics, Rafael Jocubs Henri General Beeren, PT Kona Bay Indonesia fokus menyediakan hasil produksi berkualitas yang didukung dengan teknologi genetik dan pengembangan terkini. Hal itu merupakan upaya untuk menjaga standarisasi dan memastikan  kualitas indukan, 

"Seperti halnya kantor pusat kami yang terletak di Hawai, produk indukan yang kami hasilkan di Tejakula ini memiliki kualitas yang sama dengan indukan kami disana," ujar Rafael dalam acara yang sama, pada Kamis (20/10).

Ari mengatakan prioritas utama PT Kona Bay adalah untuk memenuhi permintaan pasar nasional, "Kami berharap para pengusaha hacthery penetasan di Indonesia dapat memperoleh kualitas indukan udang terbaik," ujarnya.

 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor udang budidaya Tanah Air sebanyak 5,33 juta kilogram (kg) pada Januari hingga November 2021. Volume ekspornya meningkat 36,13% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,92 juta kg.

Sementara, nilai ekspor udang budidaya pada Januari hingga November 2021 tercatat sebesar US$ 36,75 juta. Nilai ekspornya naik hingga 48,68% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 24,72 juta. Negara-negara di kawasan Asia merupakan pasar terbesar ekspor udang budidaya Indonesia.