Stabilkan Harga Telur, Pemerintah Subsidi Pakan dan Libatkan BUMN
Pemerintah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk menjaga kestabilan harga telur. Kebijakan itu di antaranya penentuan harga acuan telur, penugasan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN dalam pengendalian bibit induk (Grand Parent Stock/GPS) ayam petelur, dan melanjutkan subsidi pakan ternak.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa pemerintah hadir untuk melindungi peternak ayam petelur agar semakin sejahtera. “Pemerintah bertugas untuk membantu peternak rakyat agar tidak merugi,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang dikutip Rabu (2/11).
Zulkifli mengatakan, kebijakan pertama yaitu menetapkan harga acuan yang masuk akal di tingkat peternak. Selain itu, pemerintah telah menunjuk BUMN untuk mengendalikan GPS ayam petelur sehingga dapat diakses peternak ayam petelur rakyat.
“Peternak dapat membentuk koperasi dan mengajukan GPS ayam petelur kepada BUMN tersebut. GPS ayam petelur tidak boleh diatur oleh beberapa perusahaan saja,” ujarnya.
Sementara kebijakan ketiga adalah melanjutkan pemberian subsidi pembelian pakan ternak. Peternak ayam petelur dapat membeli jagung sebesar Rp5.000/kg.
Di sisi lain, pemerintah juga akan mendorong peningkatan perusahaan pakan ternak dengan tujuan agar tidak tergantung pada perusahaan tertentu.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan program pengadaan dan penyaluran jagung kepada peternak skala mikro dan kecil di beberapa daerah, salah satunya Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Bantuan tersebut dapat meringankan beban produksi peternak ketika harga jagung pakan mengalami kenaikan.
“Pemerintah akan sekuat tenaga memperjuangkan kepentingan peternak ayam petelur agar tidak bangkrut karena menyerap banyak tenaga kerja. Ini merupakan tugas pemerintah,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Jagung merupakan komponen bahan baku utama pembentuk pakan ayam petelur. Biaya pakan memberikan andil sekitar 75% terhadap Harga Pokok Produksi (HPP) komoditas telur ayam ras.
Pada Februari 2022, harga pembelian jagung pakan di tingkat pabrik pakan mencapai Rp5.460/kg. Harga ini 21,75% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp4.480 per kilogram (kg).
Zulkifli mengajak peternak telur ayam ras bersama-sama dengan Pemerintah menjaga stabilitas harga dan pasokan telur di masyarakat. Selain menjaga harga ditingkat konsumen, Kementerian Perdagangan juga berupaya agar harga di tingkat produsen tidak mengalami penurunan hingga berada di bawah HPP sehingga peternak mendapat keuntungan yang wajar dan tetap semangat dalam melakukan produksi.
"Stabilitas harga telur ayam ras di tingkat produsen akan memberikan kepastian kepada peternak untuk melakukan produksi sehingga pasokan di konsumen tetap terjaga," ujar Zulkifli.