Harga CPO Global Naik Dipicu Kekhawatiran Penurunan Produksi Sawit

ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.
Pekerja menyusun tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil panen di Desa Berkah, Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu (2/11/2022).
8/12/2022, 19.08 WIB

Indeks harga minyak nabati Organisasi Pangan Dunia atau FAO, rata-rata 154,7 poin atau naik 2,3 % pada November 2022. Ini merupakan kenaikan pertama setelah sebelumnya mengalami penurunan selama tujuh bulan berturut-turut.

Berdasarkan laporan FAO yang dikutip Kamis (8/12),kenaikan indeks harga minyak nabati ini didorong oleh harga minyak sawit dan kedelai global yang lebih tinggi. Harga minyak sawit atau crude palm oil internasional naik kembali pada November, didukung oleh permintaan impor global yang diperbarui.

Pemintaan crude palm oil atau CPO global naik karena harganya dinilai lebih kompetitif dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. "Serta kekhawatiran atas potensi produksi yang lebih rendah karena curah hujan yang berlebihan di beberapa wilayah pertumbuhan utama di Asia Tenggara," ujarnya.

Harga minyak kedelai naik dipicu biodiesel

Sementara itu, nilai minyak kedelai dunia sedikit meningkat. Hal itu terutama didukung oleh permintaan yang kuat dan terus-menerus dari sektor biodiesel, khususnya di Amerika Serikat.

Sebaliknya, harga minyak rapeseed dan bunga matahari internasional turun pada bulan November, masing-masing dibebani oleh perkiraan pasokan global yang cukup dan perpanjangan Black Sea Grain Initiative di mana Rusia dan Ukraina bisa kembali melakukan ekspor biji-bijian.

Kembalinya suplai dari Rusia dan Ukraina tersebut juga membuat harga jagung dan gandum turun. Harga gandum dunia mencatat penurunan 2,8 persen selama bulan November.

Pasokan gandum dari Ukraina dan Rusia menyebabkan pengurangan permintaan impor dari Amerika Serikat karena harga yang tidak kompetitif, dan persaingan yang lebih besar di pasar global.

Harga jagung turun sebesar 1,7 persen dibandingkan bulan lalu. Begitu juga harga sorgum internasional turun sebesar 1,2 persen di bulan November.

 Sementara Indeks Harga Pangan secara keseuruhan rata-rata 135,7 poin pada November 2022, naik hanya 0,3% dari November. Penurunan indeks harga sereal, produk susu, dan daging bulan-ke-bulan, hampir mengimbangi kenaikan indeks harga minyak nabati dan gula .