Sejumlah Negara Tolak Permintaan Impor Beras Indonesia

Nadya Zahira
8 Desember 2022, 10:56
Pekerja mengemas beras di dalam karung di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Rabu (14/9/2022).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Pekerja mengemas beras di dalam karung di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

 Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog sudah mendapatkan izin impor beras sebesar 200 ribu ton. Namun demikian, bukan hal yang mudah bagi Bulog untuk mendapatkan beras dari negara importir.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan hampir semua negara produsen beras membatasi ekspornya ke negara lain seperti Thailand, Vietnam, Pakistan, hingga India. Pasalnya, harga beras saat ini sedang tinggi dan semua negara tengah mengamankan stok dalam negeri di tengah ancaman krisis pangan.

Bahkan beberapa negara tersebut sama sekali menutup ekspor berasnya sehingga menolak permintaan impor beras Indonesia. Buwas juga menceritakan tentang satu negara yang sudah sepakat ekspor beras ke Indonesia, namun pada akhirnya batal.

"Ada satu negara sudah menyatakan siap beri 25 ribu ton, tapi gak jadi karena dia memang gak siap dengan waktu yang singkat. Belum perizinannya," ujar di Gedung DPR RI, Rabu (7/12).

Buwas mengatakan, sebelumnya Indonesia telah memiliki komitmen impor beras dengan sejumlah negara sebesar 500 ribu ton. Komitmen tersebut bisa dieksekusi jika Indonesia membutuhkan pasokan beras dari luar.

"Tapi kan waktu berjalan, situasi berubah. Negara importir itu juga kan berubah situasinya. Jadi kita cari lagi," ujarnya.

Bulog saat ini masih berupaya untuk mencari beras yang bisa diimpor ke Indonesia.Apalagi batas izin impor beras hanya berlaku hingga Desember 2022.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...