PPKM Dicabut, Mal Sepi Pengunjung Belum Tentu Bakal Jadi Ramai

ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/wsj.
Pusat perbelanjaan Deli Park Mall di Medan, Sumatera Utara, Selasa (24/8/2021).
Penulis: Nadya Zahira
Editor: Yuliawati
6/1/2023, 18.21 WIB

Sejumlah pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta sepi pengunjung meskipun lokasinya strategis atau di pusat kota. Pejabat Kementerian Perdagangan memperkirakan fenomena mal sepi pengunjung itu tidak akan berjalan lama.

Kebijakan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM berpotensi meningkatkan mobilitas masyarakat ke ruang publik. “PPKM sudah dicabut, harusnya potensi mobilitas orang akan lebih banyak, tidak ada lagi hambatan kendala. Otomatis itu akan meningkatkan demand,” ujar Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Kasan, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (6/1).

Menurut Kasan, PPKM ini akan memberikan ruang yang cukup besar sehingga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sempat lesu pada masa pandemi Covid-19.

BPS menyebutkan konsumsi rumah tangga berkontribusi hingga 50,38% terhadap PDB pada kuartal III 2022. "Bila PPKM dicabut mobilitas naik, akhirnya konsumsi rumah tangga minimal jadi stabil, dari pada tahun lalu,” ujarnya.

Namun, Kasan tak dapat memastikan mal-mal yang selama ini sepi bakal berubah menjadi ramai dikunjungi konsumen. 

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, setidaknya terdapat tiga pusat perbelanjaan yang sepi pengunjung di antaranya Mal Blok M Square, Ratu Plaza dan Plaza Semanggi.

Adapun, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia atau APPBI, Alphonzus Widjaja, mengatakan pusat perbelanjaan harus dapat merespon perubahan yang erat dengan gaya hidup. Perubahan tersebut seringkali terjadi dalam waktu singkat.

Dia mengatakan, fungsi mal saat ini bukan sekedar tempat berbelanja. Pusat Perbelanjaan yang terus menerus hanya mengedepankan fungsi belanja maka akan langsung berhadapan dengan e-commerce.

"Terutama yang ada di kota-kota besar harus bisa menambahkan fungsi lain," ujar Alphonzus kepada Katadata.co.id, pada Selasa (13/12)

Alphonzus mencontohkan fungsi mal yang bertambah setelah adanya pandemi Covid-19. Mal saat ini menjadi hub koneksi sosial atau social connection hub dikarenakan sudah hampir tiga tahun masyarakat tidak bisa dengan bebas untuk berinteraksi dengan sesamanya secara langsung.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, terdapat 10 mal yang paling banyak dikunjungi di DKI Jakarta selama 23 Januari hingga 6 Februari 2022 lalu. Rinciannya, terdapat tiga mal di Jakarta Selatan, tiga mal di Jakarta Barat, dua mal di Jakarta Pusat, dan dua mal di Jakarta Utara.

Reporter: Nadya Zahira