Impor Beras Tahap Dua Sebesar 300.000 Ton Tiba Awal Februari

ANTARA FOTOFOTO/Kornelis Kaha/tom.
Sejumlah petugas dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang mengecek karung berisi beras impor asal Vietnam di atas kapal MV Hoang Trieu 69 yang tiba di Pelabuhan Tenau Kupang, NTT, Jumat (13/01/2023). Perum Bulog NTT mendapatkan kiriman lima ribu ton beras asal Vietnam yang akan dimanfaatkan sebagai cadangan beras pemerintah sekaligus untuk menjaga ketahanan pangan di NTT.
13/1/2023, 19.36 WIB

Perusahaan Umum Bulog atau Perum Bulog akan melakukan impor tahap kedua sebesar 300.000 ton pada awal Februari 2023. Impor beras tahap kedua ini akan dimulai dengan pengiriman 15.000 ton asal Vietnam. 

Sebelumnya, Perum Bulog mendapatkan penugasan impor beras sebanyak 500 ribu ton yang dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar 200.000 ton yang ditargetkan rampung pada Desember 2022, sementara tahap kedua sebesar 300 ribu ton pada Januari-Februari 2023.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, mengatakan bahwa beras impor tahap kedua tersebut ditargetkan sudah masuk seluruhnya paling lambat akhir Februari 2023. Hal itu sesuai dengan izin yang diberikan Kementerian Perdagangan.

"Jadi kita akan pastikan datang sebelum panen raya. Paling telat impor beras tiba tanggal 28 Februari," ujar Suyamto kepada awak media, saat ditemui di Pergudangan Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (13/1). 

Dia mengatakan, pengiriman beras impor 15 ribu ton tersebut akan dikirim ke Indonesia secara bertahap karena kapasitas muatan kapal tidak dapat memenuhi sebanyak 300 ribu ton. Selain itu, biaya pengiriman semakin tinggi jika muatan kapal menumpuk.

"Pelabuhan-pelabuhan di Perak kan nggak bisa sekaligus, kami memang harus mengatur ritmenya," ujarnya.

Impor Beras Tahap Pertama Tuntas Januari

Sementara itu, Suyamto mengatakan, impor beras tahap pertama sebesar 200 ribu ton ditargetkan rampung Januari. Saat ini, impor beras tahap pertama tersebut baru masuk 120 ribu ton.

Dengan demikian, impor beras tahap pertama tersebut molor dari target yang ditentukan yaitu rampung pada awal Januari 2022.

"Minggu ketiga dan minggu depan di bulan Januari ini sudah mulai berdatangan, beras impor secara keseluruhan akan dikirim terakhir hingga 28 Februari sebelum panen raya," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pelaksanaan impor beras tersebut ditargetkan bisa rampung sebelum panen raya pada Maret 2023. Dengan demikian, petani dalam negeri tidak dirugikan dengan kebijakan impor tersebut.

Arief mengatakan, stok beras yang diimpor Bulog ini juga akan dilepas sebelum panen raya. Hal itu bertujuan untuk stabilisasi harga.

"Kalau ini tidak dilepas maka Bulog itu tahun depan akan punya stok yang tahun ini. Kami tidak mau seperti itu," ujar Arief.

 United States Department of Agriculture (USDA) memproyeksikan Indonesia menjadi produsen beras terbesar keempat di dunia, sekaligus nomor satu di Asia Tenggara dengan estimasi produksi 34,6 juta MT pad musim 2022/2023.

Produksi beras Indonesia paling banyak berasal dari Jawa Barat (17%), Jawa Timur (17%), Jawa Tengah (14%), Sulawesi Selatan (6%), dan Sumatra Utara (5%).

Reporter: Nadya Zahira