BNBR Cari Partner untuk Investasi Pabrik Baterai Senilai Rp 135 T

Bakrie & Brothers Group (BNBR)
Ilustrasi, Direktur Utama dan CEO BNBR, Anindya Novyan Bakrie (tiga dari kiri), dalam kegiatan Paparan Publik Tahunan (Public Expose) Perusahaan, Selasa (13/12/2022) di Jakarta.
Penulis: Agung Jatmiko
21/1/2023, 10.06 WIB

PT Bakrie & Brothers (BNBR) tengah mencari partner untuk pengembangan fasilitas produksi baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Fasilitas ini disebutkan membutuhkan investasi senilai US$ 9 miliar atau setara dengan Rp 135,67 triliun.

Mengutip Mining Weekly, Jumat (20/1), pencarian partner untuk pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik ini, sejalan dengan upaya BNBR untuk mengakuisisi tambang nikel di Sulawesi.

Di sela-sela forum ekonomi dunia di Davos, Chief Executive Officer (CEO) BNBR Anindya Bakrie mengatakan, investasi sebesar US$ 9 miliar untuk fasilitas produksi baterai EV seluas 2.000 hektar (ha) ini, dibutuhkan untuk pembangunan keseluruhan kawasan, mulai dari peleburan nikel hingga pembuatan baterai.

Untuk menyokong rencana pembangunan fasilitas produksi baterai kendaraan listrik ini, BNBR melalui PT VKTR Teknologi Mobilitas, akan mengakuisisi tambang nikel di Sulawesi Tengah atau Sulawesi Tenggara. Tambang ini, difungsikan untuk memasok kebutuhan nikel.

"Tambang itu akan memiliki cadangan yang cukup untuk sekitar 140 GWh dalam 25 tahun ke depan," kata CEO VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W. Setijono, tanpa mengungkapkan perincian lebih lanjut.

Halaman: