Sejumlah Industri PHK Karyawan karena Kesulitan Dapat Bahan Baku Impor

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (28/12/2022).
31/1/2023, 06.00 WIB

Jika permasalahan tidak ditangani, Oki mengatakan, Sinas-NK bisa menyebabkan industri melakukan PHK. “Pabrik tidak dapat bertahan lama bila tidak menghasilkan penjualan, yang bisa berakibat kepada PHK,” ujar Oki kepada Katadata.co.id, Minggu (29/1).

Ketua Umum BPP Gabungan importir Nasional Seluruh Indonesia atau GINSI Capt. Subandi mengatakan, permasalahan ini sangat disayangkan karena berdampak pada terhambatnya rantai pasok ke industri manufaktur, barang konsumsi dan lainnya.

“Ribuan Pelaku usaha saat ini sangat bergantung pada regulasi pemerintah. Potensi pemutusan hubungan kerja atau PHK dan gangguan rantai pasok ke industri sulit dicegah jika pemerintah tidak merevisi kebijakannya,' ujarnya.

Dia mengatakan, para importir saat ini dihantui dengan ketidakpastian. Mereka sering mengalami kerugian jika barang impor yang dipesan tidak dapat masuk ke Indonesia atau sudah masuk namun tidak dapat keluar dari pelabuhan lantaran perizinan impornya tidak direspons di Sinas-NK.

Apa Itu Sinas-NK?

Sistem Nasional Neraca Komoditas atau Sinas-NK merupakan implementasi Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2022. Peraturan tersebut menegaskan bahwa penerbitan perizinan berusaha terkait ekspor impor harus dilakukan berdasarkan Neraca Komoditas. Di bidang ekspor dan impor. 

Pemerintah kemudian menyiapkan sistem digital yang telah terintegrasi untuk menerbitkan berbagai Perizinan Ekspor (PE) dan Perizinan Impor (PI), yakni melalui Sistem Nasional Neraca Komoditas atau Sinas-NK.  Sistem itu disebut akan menyederhanakan perizinan ekspor-impor serta menjadi dasar penerbitan persetujuan ekspor dan persetujuan impor, serta memberikan kepastian hukum dalam perizinan berusaha.

Namun demikian, adanya Sinas-NK justru menyulitkan kalangan pelaku usaha importir karena sistem tersebut mempersulit industri mendapatkan izin impor bahan baku. Kondisi tersebut menyebabkan bahan baku menjadi langka sehingga menghambat produksi industri.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia surplus US$3,89 miliar pada Desember 2022. Ini berarti neraca perdagangan mencatatkan surplus selama 32 bulan berturut-turut.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira