Hasil survei Populix untuk Foodiz Academy memprediksi sejumlah tren bisnis food and beverage atau F&B sepanjang 2023. Survei tren bisnis kuliner tersebut dilakukan pada 3.138 orang yang tergolong Gen Z dan Milenial di seluruh Indonesia.
CEO Populix, Timothy Astandu, mengatakan Gen Z dan milenial ada dua kelompok generasi dengan jumlah paling besar saat ini.
"Kedua generasi ini adalah yang paling banyak berkontribusi dalam kegiatan jual beli dan konsumsi dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya dikutip dari Foodiz Channel, Senin (13/2).
Menurut Timothy, hasil riset ini menarik untuk menjadi dasar atau keputusan ketika mengambil strategi dan program yang akan dilakukan. Hal itu khususnya jika market bisnis kuliner tersebut menyasar market Gen Z dan Milenial.
Berdasarkan survei tersebut, berikut trend bisnis kuliner 2023:
1. Kembali ke Makanan Indonesia
Makanan Indonesia paling banyak disukasi Gen Z dan Milenial baik murni tradisional maupun fusion dengan negara Asia lainnya atau makanan barat.
Berdasarkan survei, sebanyak 44% Gen Z menyukai masakan Indonesia murni, fusion Indonesia - Asian 17%, dan fusion Indonesia - western 16%. Tiga jenis makanan tersebut berada di urutan ketiga teratas, lebih tinggi dari makanan korea (7%), makanan Jepang (6%), internasional murni (5%), dan makanan eropa (2%).
Sementara untuk milenial memilih makanan murni tradisional Indonesia sebesar 53%, fusion Indonesia - Asian 14%, dan Fusion Indonesia - Western 11%.
Timothy mengatakan, hasil survei ini sangat menarik bahwa konsumen Indonesia kembali lagi ke rasa Nusantara. "Ini bisa disebabkan karena sebelumnya sudah banyak masuk rasa dari negara lain. Tapi di 2023, masakan nusantara akan populer baik murni maupun fusion," ujarnya.
2. Healthy Food
Hasil survey Populix untuk Foodiz Academy memaparkan bahwa Gen Z dan Milenial sudah menyadari akan pentingnya makanan sehat atau healthy food dalam memilih kuliner yang dikonsumsi. Kuliner rendah gula atau less sugar menjadi yang paling banyak disukai Gen Z dan milenial dalam memilih makanan sehat.
Menurut Timothy, makanan sehat ini bisa diartikan dalam berbagai persepsi. Persepsi dalam survei ini memang belum seketat makanan olahragawan yang mengandung tinggi protein atau sayuran organik. Namun setidaknya Gen Z dan Milenial sudah sadar jenis makanan yang dia konsumsi.
Berdasarkan hasil survei, Gen z dan Milenial sama-sama memilih kuliner rendah gula atau less sugar yaitu sebesar 38%. Sementara tren terbaru makanan sehat adalah non dairy milk seperti susu almond. Selain itu, tren terbaru lainnya adalah makanan bebas gluten.
3. Mulai beralih ke makan di tempat atau dining in
Timothy mengatakan, konsumen Gen Z dan milenial lebih menyukai menikmati kuliner secara offline setelah masa pandemi. Hal itu terutama konsumen Gen Z yang saat ini memiliki waktu lebih luang dibandingkan milenial.
"Pemesanan online masih penting, tapi tidak seperting sebelumnya," ujarnya.
Berdasarkan hasil survei, pemesanan daring rata-rata 2-3 kali per minggu. Pemesanan lebih banyak melalui aplikasi super apps seperti Gofood, Grabfood, dan Shopee food, daripada aplikasi atau layanan yang dimiliki restoran.
Sementara pertimbangan masyarakat menikmati kuliner di restoran atau luar jaringan adalah harga dan promo. Frekuensi pembelian luring adalah 3 kali seminggu.
"Fast food dan produk siap makan atau minum adalah yang paling sering dibeli Gen Z dan milenial," ujarnya.