Mentan: Daging Sapi dan Kerbau Over Stock Jelang Lebaran

Humas Kementerian Pertanian
Menteria Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengecek ketersediaan sapi potong di Cold Storage atau tempat penyimpanan daging beku milik PT. Dua Putra Perkasa Pratama di Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/4).
15/4/2023, 13.30 WIB

Stok daging sapi dan kerbau mecapai 374.784 ton jelang lebaran 2023. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan ketersediaan sapi potong jelang lebaran mendatang dalam kondisi aman.

Dia mengatakan, Kementan terus memantau stok daging sapi dan kerbau melalui sistem dalam jaringan atau daring. Dengan demikian, data stok terpantau aman dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Dan saya pastikan ketersediaan daging dan sapi hidup secara hitung-hitungan saat ini dalam posisi cukup bahkan sampai bulan April ini ada over stock yang cukup, baik dari sapi bakalan yang tadi kita lihat di Kabupaten Bekasi maupun sapi pedaging siap potong," ujar Syahrul saat mengecek ketersediaan sapi potong di Cold Storage atau tempat penyimpanan daging beku milik PT. Dua Putra Perkasa Pratama di Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/4).

Perkuat Distribusi

Syahrul mengatakan, pemerintah akan terus memperkuat posisi distribusi baik ke pasar besar maupun pasar lainya yang ada di Jabodetabek, termasuk pasar-pasar yang ada di luar pulau Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Dengan demikian, kata dia, pasokan daging tersedia secara merata di seluruh Indonesia.

"Di tingkat supplier utama atau distributor, harga juga masih relatif terkendali, range dinamikanya masih normal. Tapi nanti kita akan perkuat posisi distribusinya baik ke pasar-pasar utama maupun daerah lain sehingga antara data dan validasi yang kita temukan sama semua," katanya.

Sekedar informasi, PT. Dua merupakan perusahaan produk daging sapi pengadaan asal Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Saat ini ketersediaan daging sapi di sana kurang lebih mencapai 15 ribu ton serta 5 ribu ton untuk stok daging ayam.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 Indonesia mengalami defisit daging sapi dan kerbau sebanyak 270.980 ton.Defisit ini terjadi karena produksi daging sapi dan kerbau nasional hanya sebesar 425.980 ton, sedangkan permintaannya mencapai 696.960 ton.

Kendati defisit di skala nasional, ada beberapa provinsi yang mengalami surpus produksi di skala lokal. Jawa Timur mengalami surplus terbesar, yakni mencapai 29.780 ton.

Kemudian Lampung surplus 11.820 ton, Bali surplus 10.430 ton, Sulawesi Selatan surplus 10.070 ton, dan Nusa Tenggara Timur surplus 3.350 ton.

Di sisi lain, Jawa Barat menjadi provinsi dengan defisit terbesar, yakni mencapai 128.760 ton pada 2021.