Kemendag Usut Temuan Singapura soal Babi Terpapar Virus Asal Batam

ANTARA FOTO/Wira Suryantala
Sentra peternakan babi di Denpasar, Bali, Senin (13/3).
Penulis: Nadya Zahira
Editor: Yuliawati
4/5/2023, 16.34 WIB

Badan Pangan Singapura menemukan virus ASF pada bangkai babi di rumah pemotongan hewan di Jurong, Singapura. Saat melakukan pengecekan, babi hidup yang disembelih itu berasal dari Indonesia.

Oleh sebab itu, Singapura memilih untuk menghentikan impor babi hidup dari Indonesia, agar virus tersebut tidak menular dan menyebar. Padahal pasokan dari Tanah Air menyuplai sebanyak dua pertiga dari pasokan daging babi yang baru disembelih di Singapura.

Menurut Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 2021, populasi babi di Indonesia pada 2021 mencapai 8,01 juta ekor. Dari seluruh populasi tersebut, total daging babi yang diproduksi mencapai 323,67 ribu ton.

Produksi daging babi terbesar berasal dari Bali yang mencapai 201,4 ribu ton pada 2021. Posisi kedua ditempati Sulawesi Utara dengan produksi daging babi sebanyak 27,2 ribu ton.

Kemudian produksi daging babi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 26,8 ribu ton, Sumatera Utara 12,17 ribu ton, dan Kalimantan Barat 11,08 ribu ton.

Menurut Kementerian Pertanian, usaha peternakan babi bersifat prolific atau produktif karena induknya mampu menghasilkan banyak anak setiap kelahiran.

Babi juga menjadi hewan ternak yang paling efisien dalam mengubah pakan menjadi daging. Setiap 3,6 kg pakan babi bisa menghasilkan 1 kg bagian daging yang dapat dikonsumsi.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira