Bappebti Sebut Bursa CPO Bisa Gantikan Kebijakan DMO Minyak Goreng

ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.
Pekerja menunjukkan kelapa sawit di Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (29/4/2023). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat stok minyak sawit per bulan Februari 2023 sebanyak 2,63 juta ton atau menyusut dari posisi Januari 2023 sebesar 3,09 juta ton.
19/5/2023, 18.45 WIB

Oleh karena itu, Didid mengatakan harga cpo yang tertera dalam bursa CPO tersebut adalah harga sebelum pajak. Sebagai informasi, pemerintah akan memungut dua jenis pajak pada CPO yang diekspor, yakni Bea Keluar oleh Kementerian Keuangan dan Pungutan Ekspor oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Pembentukan Harga CPO Lebih Transparan

Di sisi lain, Didid mencatat pemerintah akan mulai menemukan harga CPO dari mekanisme pasar setelah bursa CPO beroperasi. Sejauh ini, harga CPO yang dinikmati produsen lokal adalah hasil kesepakatan antara pengusaha atau B2B.

Dengan demikian, Didid menilai bursa CPO akan membuat pembentukan harga CPO lebih transparan dan atraktif bagi produsen CPO nasional. Oleh karena itu, Didid berpendapat pembentukan harga CPO melalui bursa berpotensi menjadi satu-satunya acuan harga CPO pemerintah.

Seperti diketahui, harga acuan CPO pemerintah adalah basis pemerintah dalam menentukan bea keluar ekspor CPO. Adapun, harga acuan CPO saat ini berpatokan pada harga CPO di bursa Rotterdam, Bursa Malaysia, dan harga CPO domestik.

Didid mengatakan pemerintah baru akan menjadikan bursa CPO sebagai referensi utama harga acuan CPO pada akhir tahun ini. Pasalnya, Didid menilai enam bulan pertama pengoperasian bursa CPO sebagai uji coba pembentukan harga CPO di dalam negeri.

"Mudah-mudahan paling lambat akhir tahun tarif referensi dari bursa CPO sudah bisa kita tetapkan. Saya belum bisa mengatakan kami sudah berhasil membentuk mekanisme pembentukan harga melalui bursa CPO, tapi setidaknya ini sudah satu langkah lagi," katanya.

Menurut data Kementerian Pertanian yang diolah Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi kelapa sawit Indonesia pada 2022 mencapai 45,58 juta ton. Provinsi penghasil kelapa sawit terbesar adalah Riau, dengan volume produksi sekitar 8,9 juta ton.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief