Rupiah dibuka melemah 0,1% ke level 15.204 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pagi ini, Kamis (8/10). Rupiah tertekan jelang rilis data inflasi AS malam ini yang diperkirakan kembali naik.
Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi. Pelemahan juga dialami peso Filipina 0,32%, dolar Taiwan 0,27%, ringgit Malaysia 0,04% dan yen Jepang 0,03%. Sebaliknya, won Korsel menguat tipis 0,06%, baht Thailand 0,03%, dolar Hong Kong, Singapura dan rupee India kompak menguat tipis 0,02%, sedangkan yuan Cina stagnan.
Rupiah diprediksi melemah jelang rilis data inflasi konsumen AS Juli malam ini. Analis pasar uang, Lukman Leong, memperkirakan kurs garuda bergerak di rentang 15.150-15.250 per dolar AS.
"Rupiah akan dibuka datar dengan kecenderungan melemah terbatas. Investor cenderung wait and see menantikan data inflasi AS malam ini," kata Lukman dalam catatannya, Kamis (8/10).
Mengutip CNBC Internasional, konsensus Dow Jones memperkirakan inflasi konsumen AS sedikit naik dari Juni menjadi 3,3% secara tahunan. Inflasi inti, yang tidak menghitung kenaikan harga pangan dan energi, akan stagnan di 4,8%.
Kepala Ekonom Moodt's Analytics melihat inflasi dalam jalur yang tepat menuju penurunan. Namun ia mengingatkan untuk tidak terlalu percaya diri karena beberapa barang dan jasa masih menunjukkan sinyal kenaikan seperti biaya asuransi kesehatan dan gas.
Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam catatannya pada penutupan perdagangan kemarin memperkirakan kurs garuda akan fluktuatif hari ini namun cenderung menguat. Ia memperkirakan kurs garuda bergerak di rentanf 15.160-15.230 per dolar AS.