Dua Perusahaan Properti Malaysia Bakal Bangun 20 Tower Rusun di IKN

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Ilustrasi.
3/9/2023, 15.38 WIB

Otorita Ibu Kota Nusantara atau IKN menyebut, dua perusahaan properti asal Malaysia yakni IGM Properties dan Maxim Global Berhad berkomitmen untuk membangun 20 tower rumah susun atau rusun di IKN. Dua perusahaan tersebut kini sedang berusaha menyelesaikan studi kelayakan untuk menentukan besaran investasi pembangunan rusun.

“Ada dua perusahaan Malaysia akan bangun 20 tower, kemudian Summarecon yang sudah paling selesai studi kelayakannya. Untuk besaran investasinya menunggu studi kelayakan” kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otoritas IKN, Agung Wicaksono di Hotel Sultan Jakarta pada Ahad (3/9).

Selain itu, menurut dia, sejumlah perusahaan perumahan swasta juga telah menjalani studi kelayakan untuk membangun rusun di IKN. Beberapa perusahaan swasta domestik tersebut yakni, PT Intiland Development, PT Perintis Triniti Properti, PT Ciputra Property dan Summarecon Agung.

Selain investasi pembangunan rusun, Agung mengatakan bahwa perusahaan properti Agung Sedayu Group juga telah menyatakan komitmen untuk pembangunan mal dan hotel. Hermina juga menyatakan minat untuk mendirikan rumah sakit di IKN. “Dari swasta ada 10 perusahaan estimasi 200-an tower yang menyampaikan minat dan sekarang sedang proses studi kelayakan. Sementara dari Kementerian PUPR bangun 47 tower,” ujar Agung.

Otorita IKN juga mencatat ada dua konsorsium yang akan mulai membangun rusun di IKN. Keduanya, yakni PT Summarecon dan Konsorsium Nusantara.

Konsorsium Nusantara merupakan hasil kerja sama China Construction First Group Corp. Ltd dan PT PT Risjadson Brunsfield Nusantara. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mengatakan, status rusun yang akan dibangun oleh kedua konsorsium itu yakni adalah unsolicited atau diprakarsai oleh swasta.

Hasil kajian tersebut akan menentukan apakah kedua konsorsium tersebut dapat membangun rusun di IKN atau tidak. Hasil kajian yang dimaksud berupa perbaikan desain dasar yang harus dilakukan oleh Summarecon dan Konsorsium Nusantara sebelum mulai membangun.

Kepastian kedua kontraktor tersebut untuk membangun rusun di ibu kota baru akan diberikan sebelum tahun ini. Ini karena kontraktor yang mendapatkan izin harus menyelesaikan pembangunan sebagian rusun pada pertengahan 2024.

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Haryo Bekti Martoyoedo, mengatakan Summarecon akan membangun enam menara rusun jika hasil kajian tersebut disetujui. Sementara Konsorsium Nusantara membangun 60 menara rusun. Seluruhnya ditargetkan rampung tahun depan. "Pada Agustus 2024 diharapkan akan ada upacara di IKN. Berarti sebelum itu harus sudah ada rusun," kata Haryo di Hotel Oriental, Selasa (29/8).

Berdasarkan paparan Kementerian PUPR, lokasi pembangunan rusun Sumarecon ada di kawasan 1C dan Konsorsium Nusantara ada di kawasan 3A.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu