Laporan Khusus | KTT ASEAN 2023

Australia Kucurkan Komitmen Pendanaan Rp 1,4 Triliun untuk ASEAN

ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/wsj.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese
Editor: Lavinda
6/9/2023, 23.07 WIB

Australia mengucurkan komitmen pendanaan senilai US$ 95,4 juta atau sekira Rp 1,4 triliun untuk mendukung tiga inisiatif kerja sama dengan ASEAN. Tiga inisiatif tersebut seluruhnya mengacu pada kegiatan kerja sama bisnis dan perdagangan.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, memaparkan besaran dana tersebut ditujukan untuk membentuk kelompok kerja (pokja) yang beranggotakan perwakilan pihak sektor swasta dan pemerintah.

Pokja itu bertugas untuk mengidentifikasi peluang pengusaha atau investor Australia guna mendukung proyek potensial di ASEAN.

"Tim ini akan mengembangkan sejumlah proyek yang siap untuk investasi, dan memberikan saran kepada investor Australia mengenai berbagai hal, mulai dari persetujuan peraturan hingga menemukan mitra komersial lokal," kata Anthony saat memberikan sambutan di ASEAN Indo-Pasific Forum (AIPF) di Jakarta, Rabu (9/6).

Inisitif selanjutnya adalah program pertukaran wirausaha Australia dan Asia Tenggara. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dua arah antar kawasan. Komitmen dari Australia juga ditujukan untuk melaksanakan program pertukaran pengusaha muda antar kawasan untuk membangun perjanjian bisnis jangka panjang.

"Hal ini akan membuat generasi muda berbakat dari Australia mendapatkan pengalaman bekerja di perusahaan-perusahaan Asia Tenggara serta para profesional Asia Tenggara mendapatkan pengalaman dalam bisnis Australia," ujar Anthony.

Australia sedang membidik kerja sama di sektor sumber daya mineral dan infrastruktur energi terbarukan. Anthony menganggap dua sektor itu sebagai pilar pertumbuhan ekonomi masa depan di kawasan.

"Kami siap menggunakan kekuatan kami untuk pengembangan mineral penting, serta sumber daya matahari dan angin yang melimpah untuk mendukung transisi energi yang aman dan stabil," ujarnya.

Pemerintah Indonesia membuka opsi barter komoditas barang tambang nikel dan lithium dengan Australia pada proyek kerja sama pengembangan industri baterai kendaraan listrik. Mekanisme perdagangan lewat tukar barang itu merupakan tindak lanjut dari kerja sama pengolahan mineral kritis untuk periode 2023-2025.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan kolaborasi Indonesia - Australia bertujuan untuk memperkuat sinergi dua negara dalam pengembangan industri baterai kendaraan listrik serta rantai pasok mineral kritis global.

"Pola kerja sama itu banyak, barter nikel dan lithium juga bisa. Tapi tergantung kebutuhan, bisnis kan prospeknya harus menguntungkan," kata Arifin di Kementerian ESDM pada Jumat (7/7).

Menurut Arifin, lithium merupakan mineral utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik selain nikel, mangan, dan kobalt. Dia menilai, pengembangan lithium di dalam negeri penting untuk mengerek inovasi pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik domestik.

"Sebagian besar bahan baku komponen baterai kita punya, tapi sebagian juga gak punya. Dan jika pihak lain mau kerja sama, maka pemerintah berupaya agar bisa saling melengkapi," ujar Arifin.

Melansir laporan Survei Geologi Amerika Serikat yang diterbitkan pada Januari 2023, Australia menambang 61.000 ton lithium pada 2022. Angka itu menyumbang 47% dari total produksi dunia.

Sumber daya lithium yang teridentifikasi sebanyak 7,9 juta ton atau nomor empat terbesar dunia setelah Bolivia 21 juta ton, Argentina 20 juta ton, dan Chile 11 juta ton.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData