Jokowi Sebut Harga Beras Tak Turun Karena Super El Nino di 7 Provinsi
Presiden Joko Widodo mengungkap alasan harga beras tak juga turun hingga saat ini. Kenaikan harga beras disebutnya akibat El Nino yang melanda sejumlah provinsi.
"Pasokan dari penggilingan itu kurang karena ada Super El Nino di tujuh provinsi," kata Jokowi di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (21/9).
Jokowi hari ini sempat blusukan ke Pasar Merdeka, Samarinda dan menemukan harga beras belum juga turun. Meski demikian, sejumlah harga bahan pangan seperti cabai, bawang putih, dan bawang merah mengalami penurunan.
"Beras belum turun, tapi saya lihat beras Bulog mulai masuk," katanya.
Jokowi berharap dengan adanya pasokan dari Buog, maka harga beras bisa ditekan. Pemerintah juga akan memperbesar cadangan strategis lewat impor untuk menutup kekurangan produksi beras.
Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi Dan Beras Indonesia atau Perpadi, Sutarto Alimoeso memprediksi harga beras tetap tinggi meskipun pemerintah menggelontorkan bantuang pangan tahap II mulai bulan ini. Pasalnya, stok beras yang ada di pemerintah dan masyarakat cukup ketat.
"Kalau betul-betul terlaksana sesuai rencana, harga beras akan turun sedikit saja. Sangat sulit harga beras untuk kembali ke harga awal sesuai Harga Pokok Produksi atau Harga Eceran Tertinggi," kata Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso kepada Katadata.co.id, Rabu (20/9).
Sedangkan Badan Pangan Nasional atau NFA mendata rata-rata nasional harga beras premium naik 4,36% atau Rp 600 per kilogram (Kg) secara bulanan per September 2023 menjadi Rp 14.330 per Kg. Jika dibandingkan dengan September 2022, angka tersebut naik 14,82% dari Rp 12.480 per Kg.
Sementara itu, rata-rata nasional harta beras medium telah naik Rp 620 per Kg dari Rp 12.070 pada Agustus 22023 menjadi Rp 12.690 pada September 2023. Secara tahunan, harga beras medium telah naik Rp 1.740 per Kg.