Jatah Impor Garam Belum akan Dipangkas Meski Produksi Domestik Naik

ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/rwa.
Ilustrasi. Produksi garam diperkirakan naik hingga 50% pada tahun ini dibandingkan tahun lalu.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
6/10/2023, 12.31 WIB

Putu menyampaikan harga garam menjadi salah satu faktor penentu daya saing di industri klor alkali. Industri ini memproduksi kertas, pipa PVC, dan plastik.

Di sisi lain, menurut dia, kelebihan produksi garam lokal sebenarnya dapat diserap industri makanan dan minuman. Namun mayoritas pabrikan masih akan menggunakan garam impor.

"Jadi, kalau untuk industri klor alkali ini enggak masalah impor garam karena sesuai dengan regulasi," ujarnya.

Putu mencatat garam impor yang digunakan industri makanan dan minuman tahun ini hampir 500 ribu ton. Menurutnya, volume garam impor pada tahun depan belum akan banyak berubah sejauh ini. Ini karena komponen khusus yang dibutuhkan dalam garam untuk industri makanan dan minuman, seperti kalsium, magnesium, dan kadar air yang seringkali berbeda dengan garam lokal. 

Putu menyampaikan kualitas garam yang tidak sesuai akan membuat mesin produksi industri mamin tersumbat karena kalsifikasi. Secara sederhana, selang alat produksi dapat mengalami pengapuran karena kelebihan atau kekurangan kalsium dan magnesium.

"Mungkin perlu dipilah industri makanan dan minuman mana yang bisa menyerap garam lokal dan mana yang harus menggunakan garam impor sebagai bahan baku," kata Putu.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief