Kementerian Perdagangan mengklaim perdagangan di pusat perbelanjaan kini mulai kembali ramai. Pemerintah mengklaim, pemulihan tersebut diduga seiring penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan No. 31-2023 pada akhir September 2023 yang menyebabkan Tiktok Shop Ditutup
Permendag No. 31 Tahun 2023 mengatur perdagangan daring, yang antara lain mengatur larangan media sosial untuk melakukan transaksi perdagangan atau commerce.
Direktur Bina Usaha Perdagangan Kemendag Septo Soepriyatno mengatakan dampak Permendag No. 31 Tahun 2023 cukup signifikan. Septo menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi Mal ITC Cempaka Mas hari ini, Selasa (10/10).
"Berdasarkan testimoni pedagang, mereka sangat senang dengan kebijakan kami. Jadi, regulasi Permendag No. 31-2023 ini yang ditunggu pedagang," kata Septo kepada Katadata.co.id, Selasa (10/10).
Seorang penjual kosmetik di ITC Cempaka Mas yang akrab disapa Asri menilai kunjungan ke tokonya meningkat setelah penerbitan Permendag No. 31-2023. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh ditutupnya fitur transaksi di TikTok Indonesia akibat beleid tersebut.
Meski demikian, Asri mengatakan dampak Permendag No. 31-2023 ke kenaikan omzetnya masih minim atau dari Rp 1 juta per hari menjadi Rp 1,7 juta per hari. Asri mencatat omzet tokonya sebelum marak penjualan di TikTok Shop dapat mencapai Rp 4 juta per hari.
Asri menilai, maraknya TikTok Shop telah mendistorsi persepsi konsumen tentang harga. Ia mengaku sering mendapatkan keluhan karena perbedaan harga barang yang dijualnya dengan barang di TikTok.
"Dibilang harga barang saya jauh banget dibandingkan di TikTok. Kami juga bingung karena kami juga bayar sewa toko dan gaji karyawan," ujar Asri.
Sementara itu, penjual seprai Pujiarti menilai belum ada perubahan signifikan terkait kunjungan tokonya di ITC Cempaka Mas. Menurutnya, pemerintah harus menunjukkan keberpihakan kepada UMKM terkait pemasaran di media sosial maupun lokapasar.
Ia bahkan menutup lokapasar asing di dalam negeri, seperti Shopee dan Lazada. Menurutnya, toko di sekitar tokonya hari ini tampak ramai hanya karena kunjungan dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
"Kasihan juga, kami pedagang kecil seperti ini. Kami saja mengambil barang jualan dari tangan ke tangan dan ditambah harus ada untuk untuk sewa toko," ujarnya.
Asri mengaku omzet tokonya dapat mencapai Rp 3 juta per hari sebelum popularitas perdagangan lokapasar meningkat. Kini, Asri mencatat omzet tokonya hanya dapat mencapai Rp 500.000 per hari.
Senada, Febriani mengatakan, peniadaan fitur transaksi di TikTok tidak berdampak pada kunjungan di ITC Cempaka Mas. Menurut dia, transaksi yang tadinya terjadi di TikTok Shop hanya berpindah ke lokapasar dan tidak ke toko luring.
Febriani mengatakan, tingkat penjualan tokonya masih anjlok sampai saat ini. Buktinya, toko milik Febriani kini hanya satu unit dibandingkan sebelumnya popularitas lokapasat meningkat sebanyak empat unit.
"Rata-rata penjualan dulu setidaknya Rp 1 juta per hari. Sekarang untuk dapat Rp 500.000 saja susah," katanya.