ADB Jajaki Pembiayaan MRT Balaraja - Cikarang, Lewati Stasiun Thamrin

ANTARA FOTO/Putu Indah Savitri/wpa/foc.
Kendaraan melintasi proyek MRT Fase 2 di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (28/11/2023). PT MRT Jakarta menyatakan proses pekerjaan pembangunan MRT Fase 2A CP 203 (Stasiun Glodok-Kota) sudah mencapai 41,47 persen.
14/12/2023, 19.54 WIB

Asian Development Bank (ADB) masih terus melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Indonesia terkait rencana pembiayaan pembangunan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) koridor Timur-Barat.

"Kami sedang berdiskusi secara aktif. Untuk membantu mereka dalam hal pendanaan dan bantuan teknis,"  kata Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga, Kamis (14/12), dikutip dari Antara.

MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan terbentang sepanjang 84,1 kilometer dari Balaraja, Banten hingga Cikarang di Jawa Barat. Fase 1 Tahap 1 MRT koridor Timur-Barat akan meliputi jalur dari Tomang di Jakarta hingga Medan Satria di Bekasi.

Fase 1 Tahap 1 MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan memiliki 21 stasiun yang terdiri dari delapan stasiun bawah tanah dan 13 stasiun layang. Koridor ini juga akan terintegrasi dengan koridor Utara-Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun.

Pada bulan lalu, Pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) telah menandatangani risalah pembahasan penilaian (minutes of discussion/MoD of appraisal mission) proyek MRT koridor Timur-Barat Fase 1 Tahap 1.

JICA merupakan lembaga bantuan pembangunan resmi Pemerintah Jepang yang berfokus pada penyediaan bantuan keuangan dan teknis kepada negara-negara berkembang untuk mendukung pembangunan ekonomi dan sosial. JICA juga merupakan salah satu pihak yang berkomitmen untuk membantu pembangunan infrastruktur transportasi massal di Indonesia, termasuk MRT.

MRT Koridor Utara -Selatan

MRT koridor Utara-Selatan sudah beroperasi sepanjang 16 kilometer dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI Jakarta. MRT mencatat rata-rata penumpang harian mencapai 100.000 ribu orang per hari.

MRT Jakartak kemudian memperluas proyek MRT yang mencakup pembangunan jalur sepanjang 15,7 kilometer dari Bundaran HI hingga Ancol Barat. Pembangunan ini dibagi menjadi dua fase, yakni fase 2A dan 2B.

Saat ini sedang dibangun fase 2A yang meliputi jalur Bundaran HI sampai Kota. PT MRT Jakarta menargetkan jalur ini dapat beroperasi antara 2028 atau 2029. Adapun fase 2B akan dibangun untuk jalur Kota hingga Ancol Barat.

Menurut data MRT Jakarta, rerata kinerja ketepatan waktu transportasi umum ini di atas 99%.

 Berdasarkan waktu kedatangannya, kinerja ketepatan waktu MRT Jakarta sebesar 99,94% pada 2021. Capaian itu berkurang tipis dari 2020 yang sebesar 99,97%, namun lebih besar ketimbang 2019 yang sebesar 99,93%.

Berdasarkan waktu berhentinya, kinerja ketepatan waktu MRT Jakarta sebesar 99,97% pada 2021. Angka itu berkurang dari 2020 yang sebesar 99,98% dan sama dengan capaian 2019.

Berdasarkan waktu tempuhnya, kinerja ketepatan waktu MRT Jakarta sebesar 99,96% pada 2021. Realisasi kinerja itu menurun dari 2020 yang sebesar 99,98% dan sama dengan capaian 2019.

Selain memiliki kinerja ketepatan waktu yang baik, MRT Jakarta juga memiliki nihil angka kejahatan sepanjang 2019 hingga 2021.