PT Freeport Indonesia atau PTFI menyatakan, perpanjangan kontrak izin usaha pertambangan khusus atau IUPK perseroan akan menentukan investasi perseroan di Papua. Freeport telah mengalokasikan investasi pada 2021-2041 senilai US$ 18,6 miliar atau sekitar Rp
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan berkomitmen akan berinvestasi dalam eksplorasi detail tambang tembaga di Papua setelah IUPK diperpanjang. Namun, Tony tidak menjelaskan lebih lanjut berapa nilai yang akan diinvestasikan dalam proyek tersebut.
"Kalau IUPK sudah diperpanjang, saya langsung investasi untuk eksplorasi detail tambang tembaga di Papua dan itu nilai investasinya banyak. Kami takutnya momentum investasi ini terlambat, karena pengembangan industri pertembagnan perlu 12-15 tahun," kata Tony di Djakarta Theater XXI, Kamis (11/1).
Tony menyampaikan. proses perpanjangan IUPK PTFI dalam tahap finalisasi. Adapun perpanjangan IUPK PTFI diatur melalui penerbitan revisi Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2021 yang sebelumnya ditargetkan terbit Desember 2023.
Ia mengatakan, substansi revisi beleid tersebut telah disepakati oleh Presiden Joko Widodo, CEO Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc Richard C. Adkerson, dan PTFI. Namun demikian, Tony belum dapat memastikan apakah revisi PP No. 96 Tahun 2021 tersebut dapat terbit bulan ini.
"Revisi PP sudah di tahap finalisasi, diharapkan sesegera mungkin terbit biar saya bisa investasi," katanya
Adapun PP tersebut akan mengatur penambahan kepemilikan saham pemerintah di PTFI melalui MIND ID sebanyak 10% menjadi 61%. Penambahan pemilikan saham tersebut merupakan syarat perpanjangan IUPK PTFI yang dijadwalkan berakhir pada 2041.
Pada saat yang sama, Tony mengatakan pihaknya harus melakukan uji kelayakan lebih lanjut terkait investasi pembangunan smelter di Papua. Ia menilai uji kelayakan pembangunan smelter tembaga yang rinci memerlukan waktu yang lama.
Tony mencatat, beberapa studi yang diperlukan terkait pembangunan smelter di Papua adalah daerah pembangunan smelter, kondisi lokasi pembangunan smelter, dan kapasitas produksi smelter tersebut.
"Saya tidak tahu kapan smelter tembaga di Papua akan dibangun karena musti uji kelayakan dulu," ujarnya.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pembangunan smelter baru PTFI di Fakfak, Papua Barat jadi syarat perpanjangan IUPK PTFI. Bahlil mencatat, IUPK PTFI dapat diperpanjang selama 20 tahun hingga 2061.
Bahlil mencatat, percepatan kontrak IUPK Freeport masih menunggu penentuan lokasi smelter baru tersebut. Ia menjelaskan penyelesaian kontrak tersebut ada hal teknis terkait dengan komitmen PTFI untuk memenuhi beberapa syarat yang telah ditetapkan pemerintah.
“Pertama adalah percepatan realisasi terhadap smelternya, dan mereka harus segera menentukan tempat juga di Papua untuk smelter barunya,” ujar Bahlil ditemui usai pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023 di Jakarta, Kamis (7/12).