Pemerintah Akan Perluas Penyaluran Bantuan Gagal Panen untuk Petani

ANTARA FOTO/Ampelsa/nz
Ilustrasi. Pemerintah akan memperluas kriteria yang dapat diberikan terkait bantuan gagal panen pada tahun ini mencakup kekeringan.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
20/2/2024, 10.48 WIB

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy Cakupan bantuan ini akan diperluas dengan nilai pertanggungan yang lebih besar.

Muhadjir menyampaikan, bantuan bantuan puso pada tahun lalu belum selesai disalurkan. Ini karena Badan Nasional Penanggulangan Bencana baru mendata total banjir sepanjang 2023 mencapai 44% dari total bencana yang menenggelamkan 110.383 hektar.

Berdasarkan data BNPB, lahan puso pada tahun lalu mencapai 54.442,42 hektar. Lahan tersebut berada di 136 kabupaten dalam 20 provinsi. Adapun bantuan diberikan kepada petani pada tahun lalu sebesar Rp 8 juta per hektar.

Muhadjir mencatat cakupan luas penjaminanakan diperluas dari 200.000 hektar pada 2023 menjadi 1 juta hektar pada tahun ini. Selain itu, Muhadjir menyampaikan ada masukan bahwa nilai tanggungan asuransi tersebut dinaikkan dari Rp 8 juta per hektare menjadi Rp 10 juta per hektare pada 2024.

"Untuk bantuan puso 2024 akan kami alihkan penyalurannya melalui PT Asuransi Jasa Indonesia atas rekomendasi Menteri Pertanian," kata Muhadjir di kantornya, Senin (19/2).

Pemerintah juga memperluas kriteria penyebab bencana puso dari hanya banjir menjadi juga karena kekeringan dan hama. Walau demikian, Muhadjir menyampaikan, premi yang disiapkan pemerintah sejauh ini hanya sekitar Rp 200 miliar.

"Nilai tanggungannya akan kami bahas lebih lanjut sesuai dengan kesiapan fiskal kami pemerintah," ujarnya.

Total sentra sawah yang tergenang banjir pada akhir awal bulan ini mencapai 4.000 hektar di Jawa Tengah. Walau demikian, pemerintah menilai banjir tersebut tidak akan mempengaruhi produksi beras secara nasional.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya mencatat total luas lahan pertanian atau standing crop nasional mencapai 54 juta hektar. Dengan kata lain, bencana banjir di jawa Tengah tersebut masih jauh dari 1% total luas standing crop di dalam negeri.

"Banjir itu tidak terlalu berpengaruh pada produksi beras nasional," kata Amran.  

Amran mengatakan, bantuan puso tunai yang ditingkatkan hari ini tidak berlaku pada petani tersebut. Namun Amran mengatakan pemerintah telah memberikan bantuan barang kepada petani tersebut, seperti benih dan alat dan mesin pertanian terkini.

"Khusus bantuan kemarin kami sudah turun langsung ke Demak dan sekitarnya," ujarnya. 

Reporter: Andi M. Arief