Luhut: Hilirisasi Vale Jauh tertinggal Dibandingkan Perusahaan Lain

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) berbincang dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia (kedua kanan), Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri), Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kiri) dan Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso (kanan) seusai penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin (26/2/2024).
Penulis: Mela Syaharani
26/2/2024, 20.08 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan program hilirisasi nikel PT Vale Indonesia masih jauh dari perusahaan lainnya.

“Saya lihat program hilirisasinya masih jauh dari yang lain, dan ini perlu ditindaklanjuti,” kata Luhut dalam sambutannya dalam acara penandatanganan dokumen transaksi divestasi saham Vale Indonesia di Jakarta pada Senin (26/2).

Meski begitu, Luhut mengakui Vale sebagai salah satu perusahaan nikel terbesar di Indonesia yang juga memiliki pengelolaan ESG yang baik. “Saya kira kenapa kami setuju tidak ada relinquish dari Vale, karena kami ingin menjadi model di dunia bahwa penataan lingkungan di Vale Indonesia itu sangat baik,” ujarnya.

Luhut mengharapkan hilirisasi nikel di Indonesia bisa menjangkau hingga industri terkecil yang akan menciptakan banyak lapangan kerja baru.

“Dari iron steel kami ingin turun sampai kepada perangkat dapur juga yang menggunakan, ini bisa dibuat Indonesia, sehingga betul-betul downstreaming ini sampai kepada hal-hal sekecil-kecilnya, saya kira itu kan menciptakan lapangan kerja,” ucapnya.

Selain itu Luhut juga menyoroti kepada jajaran Kementerian lain untuk memastikan jalannya hilirisasi secara menguntungkan. “Ini harus ada dalam kewajiban izin usaha pertambangan khususnya (IUPK),” kata dia.

Sebagai informasi, PT Mining Industry Indonesia (MIND ID) resmi menjadi pemegang saham mayoritas PT Vale Indonesia Tbk usai mengakuisisi 14% saham tambahan dengan harga Rp 3.050 per lembar.

Hal ini setelah ditandatanganinya dokumen transaksi pengambilalihan saham divestasi 14% Vale Indonesia. Dengan rampungnya transaksi divestasi ini, MIND ID kini menggenggam saham Vale Indonesia sebesar 34%.

Setelah selesai proses divestasi saham ini, Pemerintah tengah menunggu langkah bisnis selanjutnya dari Vale Indonesia. “Tinggal business plan-nya kami tunggu, tapi saya yakin satu minggu selesai. Sudah kami bahas, di kantor kami juga sudah, sangat detail,” kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ditemui di acara yang sama.

Sementara itu Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo membeberkan rencana program hilirisasi nikel Vale ke depannya yang akan dilaksanakan di tiga wilayah konsesi, yakni di Bahodopi, Pomalaa, dan Sambalagi. “Kami lagi dorong IUPK-nya, hilirisasi menuju untuk ekosistem baterai di tiga area ini,” ujarnya.

Reporter: Mela Syaharani