Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas memastikan smelter tembaga di kawasan JIIPE , Gresik, siap beroperasi Juni 2024. Hal tersebut ia sampaikan saat mengunjungi smelter tembaga Manyar di Gresik untuk memantau perkembangan penyelesaian proyek tersebut
“Saat ini kami tengah melakukan proses commissioning yaitu pengujian, percobaan, trial, untuk memastikan peralatan dan sistem yang didesain, diinstal, dan dioperasikan sudah sesuai secara substansial. Diharapkan pada Juni sudah bisa beroperasi," kata Tony dalam keterangan resminya, dikutip Senin (27/5).
Tony mengatakan pembangunan smelter merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah mineral dan mendukung kebijakan hilirisasi industri yang dicanangkan oleh pemerintah.
Proyek smelter kedua PTFI yang dibangun sejak Oktober 2021 ini dirancang mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1.7 juta ton per tahun, yang menjadikan smelter ini sebagai tempat pemurnian tembaga dengan desain terbesar di dunia.
Smelter ini dilengkapi unit pemurnian logam mulia, unit oksigen, unit asam sulfat, dan unit desalinasi serta unit effluent and waste water treatment plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping maupun limbah agar dapat mencapai high efficiency smelting dan refining process.
Freeport mengatakan saat ini konsentrat hasil produksi PTFI sebesar 60% diekspor dan sisanya 40% dimurnikan di dalam negeri melalui PT Smelting di Gresik Jawa Timur menjadi katoda tembaga.
Namun lumpur anodanya yang mengandung emas dan perak masih diekspor. Nantinya jika smelter kedua ini beroperasi, pemurnian lumpur anoda 100% akan dilakukan di dalam negeri
"Tentunya terdapat banyak tantangan dalam menyelesaikan smelter tembaga single-line dengan desain terbesar di dunia. Namun tim proyek smelter, kontraktor dan sub kontraktor sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Begitu juga dukungan dari pemerintah pusat dan daerah kepada PTFI agar penyelesaian proyek ini tepat waktu," ujar Tony.
Sebelumnya, pada Maret 2024 PTFI Tony menjelaskan smelter tersebut akan mulai produksi pada Agustus 2024, tetapi baru akan berjalan penuh pada Desember 2024.
"Kami harus memastikan semua sistem berjalan dengan layak setelah mesin produksi dinyalakan. Proses itu memerlukan waktu 6-10 minggu, jadi pada Agustus 2024 baru diproduksi katoda tembaga pertama," ujarnya, Selasa (5/3).
Tony mengatakan, waktu pembangunan smelter Gresik menjadi tantangan terbesar perseroan dalam meningkatkan investasi di dalam negeri. Pemerintah membatasi waktu pembangunan hanya lima tahun. Freeport telah menanamkan investasi hingga US$ 3,1 miliar atau setara Rp 48 triliun per akhir Desember 2023.
"Namun waktu pembangunan jadi 6 tahun karena ada pandemi Covid-19. Jadwalnya ketat dan sangat agresif, tapi kami bisa menyelesaikan pembangunan smelter tersebut tepat waktu," katanya.