Pemerintah Berencana Bangun Jaringan Gas hingga Pelosok, Agar Tak Tergantung LPG

123RF.com/mvelishchuck
Ilustrasi.
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti
6/11/2024, 16.59 WIB

Pemerintah ingin pembangun infrastruktur gas bumi seperti jaringan gas dapat menjangkau pelosok, khususnya di Pulau Jawa. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan hal ini perlu dilakukan karena Indonesia saat ini masih mensubsidi liquified petroleum gas (LPG) tiga kilogram yang pasokannya masih diimpor.

“Kalau jargas ini bisa dibangun, akan membantu harga gas dan subsidi kita yang mencapai Rp 400 triliun untuk sektor migas ini berkurang,” kata Faisol dalam acara Peluncuran "Indonesia Seamless Tube" di Jakarta pada Rabu (6/11).

Faisol mengatakan, pembangunan jargas di Pulau Jawa masuk dalam bahasan serius pada rapat koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. “Ini akan menjadi peluang besar untuk semua perusahaan pipa, terutama yang seamless. Guna merealisasikan jargas yang sudah digagas bertahun-tahun namun tidak pernah selesai,” ujarnya.

Ia optimistis, Indonesia dapat memenuhi kebutuhan sektor migas secara mandiri jika mampu menjadi produsen utama pipa seamless di Asia Tenggara. 

Faisol dalam acara yang sama meresmikan peluncuran pabrik pipa tanpa sambungan las atau seamless terbesar di Asia Tenggara. Pabrik ini merupakan hasil kerja sama operasional (KSO) antara PT Artas Energi Petrogas dan Inerco Global International.

Ia berharap produksi pipa dari pabrik ini dapat mendukung pembangunan jargas. “Ini bukan domain Kementerian Perindustrian tapi di Kementerian ESDM. Namun kami akan meminta ESDM  supaya infrastruktur jargas ini menggunakan produk dalam negeri,” ucapnya.

Faisol mengatakan, produk hasil pabrik pipa seamless ini sudah memenuhi 43% tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Namun, ia berharap pabrik ini nantinya dapat mencapai 100% TKDN.

“Peningkatan penggunaan produk bersertifikat TKDN di sektor migas tidak hanya meningkatkan nilai tambah tapi juga menciptakan lapangan kerja dan epngembangan sumber daya manusia berkualitas,” katanya.

Pabrik pipa seamless yang berlokasi di Cilegon ini terdiri dari lini produksi pipa drill, OCTG, line pipe, dan mechanical tube dengan kapasitas 250.000 ton per tahun. Pabrik ini juga murni melalui investasi dalam negeri.

CEO Indonesia Seamless Tube, PT Artas Energi Petrogas, Jose Antonio Rayes mengatakan jumlah investasi pabrik ini cukup besar. “Terus terang, mungkin pabrik ini investasinya Rp 2,5 triliun,” kata Jose saat ditemui di Jakarta. 

Dia mengatakan serapan terbesar pabrik ini adalah sektor migas. Namun pipanya juga bisa digunakan untuk industri dan pertahanan. “Boleh dikatakan 80-90% serapannya di sektor migas,” ujarnya. 

Reporter: Mela Syaharani