PT Freeport Indonesia (PTFI) meminta tambahan kuota ekspor konsentrat tembaga kepada pemerintah untuk akhir tahun ini. Kuota ekspor konstentrat tembaga yang dijatah pemerintah kepada Freeport telah habis, sedangkan tempat penyimpanannya sudah penuh.
VP Corporate Communications Katri Krisnati menjelaskan, tempat penyimpanan konsentrat tembaga mereka yang ada di pelabuhan Amamapare maupun di Smelter PTFI telah penuh. Karena itu, perusahaan berharap mendapatkan tambahan kuaota ekspor di akhir tahun ini
“Sehingga dapat berakibat produksi tambang di Tembagapura akan terganggu,” kata Katri kepada Katadata.co.id dikutip Selasa (17/12).
Katri menyampaikan PTFI terus berdiskusi dengan pemerintah untuk mencari solusi terkait kondisi ini. “Kami meyakini pemerintah memaklumi situasi tersebut,” ujarnya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebelumnya menyebut, potensi perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga untuk PTFI dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (Amman).
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut, dua perusahaan tersebut diproyeksikan mendapatkan relaksasi pada awal 2025. Bahlil mengakui konsentrat tembaga Indonesia memang sudah tidak boleh diekspor lagi. Namun relaksasi ini bertujuan untuk memberi kesempatan bagi perusahaan tambang dalam menyelesaikan proyek pabrik pengolahan dan pemurnian alias smelter.
Relaksasi ini sebelumnya telah diperpanjang hingga 31 Desember mendatang melalui revisi Permendag No. 10 Tahun 2024. Namun, ketentuan ini belum bisa ditegakkan sepenuhnya karena bergantung pada puncak produksi pabrik smelter mereka.
“Puncak produksinya itu diagendakan terjadi pada Desember 2024. Kalau pabriknya belum bisa produksi 100% karena hal yang bisa dipertanggung jawabkan, sehingga kemungkinan relaksasi akan diberikan satu hingga dua bulan,” kata Bahlil saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada Minggu (13/10).
Izin ekspor konsentrat dan lumpur anoda PTFI berakhir pada 31 Mei 2024, kemudian pemerintah memperpanjang relaksasi ekspor tembaga hingga 31 Desember 2024.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas pada Agustus lalu mengatakan bahwa jumlah ekspor konsentrat tembaga mencapai 150 ribu ton per bulannya. Tony mengatakan PTFI mengekspor konsentrat tembaga ke banyak negara, beberapa diantaranya seperti Cina, Korea Selatan, Jepang, dan Filipina.
PTFI menargetkan total ekspor konsentrat tembaga mereka mencapai 900 ribu ton hingga akhir Desember 2024.