Kerajaan Sarawak Kaji Pembangunan Kereta Antarnegara ke IKN

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/bar
Foto udara suasana dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (14/8/2025).
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
12/12/2025, 11.47 WIB

Menteri Pengangkutan Sarawak YB Dato Sri Lee Kim Shin mengungkapkan sejumlah rencana investasi yang ingin dilakukan Kerajaan Serawak, Malaysia, dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satunya terkait sektor transportasi.

Lee mengatakan pihaknya saat ini sedang mengkaji pembangunan jalur kereta api antarnegara yang akan melintasi dan menghubungkan Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

“Kita berada di pulau yang sama, Borneo, kami sangat tertarik dengan pembangunan Nusantara ini adalah masa depan. Sesama di Borneo, kami bangga nantinya seluruh dunia akan datang ke Nusantara,” kata Lee dalam siaran pers, dikutip Jumat (12/12).

Rombongan Kerajaan Sarawak berkunjung ke Kantor Otorita IKN pada Rabu lalu . OIKN menyebut pertemuan ini menjadi momentum strategis untuk menggali potensi kerja sama dan investasi lintas sektor.

Rencana investasi lainnya juga datang dari transportasi udara. Kerajaan Sarawak akan meluncurkan maskapai baru Air Borneo pada Januari mendatang. Maskapai ini akan menghubungkan Sarawak dengan sejumlah kota di Pulau Kalimantan, termasuk membuka jalur langsung menuju Nusantara.

Peningkatan konektivitas udara ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi baru, sekaligus mendukung visi Nusantara sebagai “Kota Dunia untuk Semua” yang akan segera mengoperasikan Bandar Udara Internasional Nusantara sebagai bandara komersial.

“Sebentar lagi Bandara Nusantara akan beroperasi sebagai bandara komersial. Ini akan mempermudah mobilitas dari dan ke IKN,” kata sekretaris Otorita IKN Bimo Adi Nursanthyasto.

Tidak hanya itu, kedua pihak juga membahas peluang kolaborasi di bidang kesehatan. Sarawak membuka kemungkinan kerja sama dengan rumah sakit di Nusantara. Termasuk pada aspek riset medis yang dapat saling memperkuat kapasitas layanan.

Pada sektor kebudayaan, Sarawak dan Nusantara yang memiliki akar budaya serumpun melihat peluang pengembangan program dan event budaya bersama di masa mendatang.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Mela Syaharani