Olimpiade 2020 di Jepang Terancam Batal Imbas Meluasnya Wabah Corona

ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmeth
Warga berpose dengan cincin Olimpiade di depan Museum Olimpiade Jepang di Tokyo, Jepang, Senin (17/2/2020).
26/2/2020, 13.00 WIB

Olimpiade 2020 di Jepang terancam batal di tengah meluasnya wabah virus corona. Sejatinya Olimpiade digelar di Tokyo, ibu kota Jepang, pada musim panas, Juli 2020.

Anggota Senior dari Komite Internasional Olimpiade (IOC) Dick Pound mengatakan bila terbukti bahwa terlalu berbahaya untuk menyelenggarakan Olimpiade di Tokyo, maka penyelenggara kemungkinan lebih memilih untuk membatalkan acara tersebut dibandingkan menunda atau memindahkan lokasinya.

Pound, juara renang asal Kanada yang telah berada dalam IOC sejak 1978, mengestimasi ada waktu sekitar tiga bulan untuk menentukan nasib Olimpiade di Jepang. “Dalam waktu tersebut, yang akan dipertanyakan adalah ‘Apakah ini di bawah kontrol yang cukup sehingga kita bisa percaya diri untuk pergi ke Tokyo atau tidak?’,” kata dia dalam wawancara dengan The Associated Press.

(Baca: Wakil Menteri Kesehatan Iran Tertular Virus Corona)

Ia menjelaskan, seiring semakin dekatnya waktu penyelenggaraan, banyak hal yang harus mulai disiapkan, dari mulai keamanan, makanan, tempat penyelenggaraan hingga hotel. Di sisi lain, media juga akan membangun studio siaran di lokasi. Jika IOC memutuskan bahwa kompetisi olah raga tersebut tidak bisa terlaksana sesuai jadwal di Tokyo, “Anda kemungkinan tengah melihat pembatalan,” ujarnya.

Jepang merupakan satu dari puluhan negara yang tengah menghadapi penyebaran virus corona. Sejauh ini, sebanyak 170 orang di Negeri Sakura telah terdeteksi terinfeksi virus corona, dan satu orang dinyatakan meninggal karena infeksi virus tersebut. Sedangkan secara global, jumlah yang terinfeksi virus corona telah mencapai 81.002 orang, dan jumlah korban meninggal mencapai 2.762 orang.

Pound mendorong para atlet untuk terus berlatih. Sebab, sejauh ini, Olimpiade masih sesuai jadwal. “Terus fokus dengan olah raga Anda dan yakinlah bahwa IOC tidak akan mengirim Anda ke situasi pandemik,” kata dia. Ia pun menjelaskan bahwa sikap IOC akan bergantung pada hasil konsultasi dengan organisasi kesehatan dunia (WHO).

Diperkirakan sekitar 11 ribu atlet bakal ikut dalam Olimpiade 2020 di Jepang, termasuk Paralimpiade. Rencananya, Olimpiade akan dibuka pada 24 Juli, sedangkan Paralimpiade pada 25 Agustus.

(Baca: Korban Tewas Virus Corona Tembus 2.700, Kasus Merebak di Timur Tengah)

Pound mengisyaratkan kecil kemungkinan IOS akan menunda waktu penyelenggaraan Olimpiade. “Anda tidak menunda sesuatu yang memiliki ukuran dan skala sebesar Olimpiade... Anda tidak bisa mengatakan, ‘Kita akan melakukannya pada Oktober’,” ujarnya.

Ia juga mengisyaratkan kecil kemungkinan adanya perubahan lokasi. “Karena hanya sedikit tempat di dunia yang bisa menyiapkan fasilitas dalam waktu yang pendek,” kata dia. Pound juga tidak merasa setuju dengan ide penyelenggaraan Olimpiade di beberapa tempat. Sebab, jika demikian yang terjadi bukan Olimpiade. “Anda akan berakhir dengan sederet kompetisi dunia,” kata dia.

Olimpiade modern yang dimulai sejak 1896 dibatalkan hanya selama masa perang. Olimpiade pada 1940 semestinya digelar di Tokyo, namun dibatalkan karena Jepang perang dengan Tiongkok dan terjadinya Perang Dunia II. Olimpiade di Brazil pada 2016 tetap berjalan meski ada wabah virus Zika.