Ancam Ekonomi Global, Virus Corona akan Jadi Topik Utama Pertemuan G20

ANTARA FOTO/REUTERS/Markus Schreiber/pool
Ilustrasi. Puncak pertemuan G20 akan diadakan di Riyadh, Arab Saudi pada 22-23 Februari 2020.
Penulis: Agustiyanti
21/2/2020, 15.23 WIB

Wabah virus corona akan menjadi topik utama diskusi pada pertemuan para pemimpin keuangan 20 negara ekonomi terbesar dunia (G20). Epidemi ini telah mengganggu rantai pasokan global dan membuat Jepang dan Singapura berada di ambang resesi.

Dikutip dari Reuters, Gubernur Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda menjelaskan virus yang kini bernama covid-19 telah meningkatkan risiko pertumbuhan global. Oleh karena itu, wabah ini akan menjadi topik utama dalam pertemuan G20 pada akhir pekan ini.

Puncak pertemuan G20 akan diadakan di Riyadh, Arab Saudi pada 22-23 Februari 2020. Pertemuan tersebut bakal dihadiri para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.

Namun, Bank sentral Tiongkok dan kementerian keuangannya tidak akan mengirim pejabat ke pertemuan G20. Mereka hanya mengirim perwakilannya di Bank Dunia  untuk menghadiri pertemuan tersebut.

Jepang dan Singapura kini tengah berada di ambang resesi, sedangkan Korea Selatan menyebut ekspor mereka ke Tiongkok pada bulan ini merosot karena wabah tersebut mengganggu pasokan global.

(Baca: Kereta Cepat Terimbas Corona, Pekerja Tertahan & Material Terganggu)

Dampak wabah virus corona juga diperkirakan akan berpengaruh ke perekonomian sejumlah negara lainnya, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok megkonfirmasi terdapat 899 kasus baru pada Rabu (20/2). Korban tewas bertambah 118 menjadi 2.236, sebagian besar berada di Provinsi Hubei yang kini masih diisolasi.

Infeksi yang ditemukan di dua penjara di provinsi Shandong bagian utara dan Provinsi Zhejiang bagian Timur merupakan 258 kasus baru yang di luar Hubei. Pejabat tinggi yang dianggap bertanggung jawab atas wabah tersbeut pun dipecat.

Berdasarkan perhitungan Reuters, total terdapat 11 kematian di luar Daratan Tiongkok.

Daegu, kota terbesar keempat di Korea Selatan menjadi lokasi infeksi baru. Para warganya kini memilih tak berpergian ke luar rumah setelah ditemukan puluhan orang terinfeksi. Pihak berwenang menyebut penyebaran infeksi terjadi di sebuah gereja.

Mencegah penyebaran virus, Pemerintah kota Tokyo membatalkan dan menunda acara-acara besar di dalam ruangan selama tiga minggu ke depan. Ibu kota Jepang itu kini tengah bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 mulai Juli.

Di Hong Kong terdapat 69 kasus dan dua kematian akibat virus corona, puluhan petugas polisi dikarantina setelah seorang petugas dinyatakan positif usai perjamuan dengan 59 polisi lainnya.

(Baca: Dampak Corona, Pendapatan Maskapai di Asia Berpotensi Hilang Rp 381 T)

Para pejabat kesehatan Iran mendesak semua pertemuan keagamaan di kota Qom ditunda, setelah dua orang lagi dinyatakan positif terkena virus corona. Dua orang meninggal pada pekan ini akibat virus tersebut di kota yang sama.

Dua warga Australia yang dievakuasi dari sebuah kapal pesiar yang dikarantina di Jepang telah terbukti positif.

IMF mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apa dampak virus terhadap pertumbuhan global. Namun, virus corona dinilai akan membebenai proses pemulihan pertumbuhan.

"Kami masih berharap bahwa dampaknya akan menjadi kurva berbentuk "V" dengan penurunan tajam dan rebound tajam setelah penahanan virus. Tapi kami tidak menampik kemungkinan skenario yang berbeda menjadi kurva U di mana dampaknya akan lebih lama, kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.

Saham Asia merosot pada hari ini karena kekhawatiran akan merebaknya penyakit ini membuat investor lari ke investasi safe heaven dan mengangkat dolar AS ke level tertinggi tiga tahun.