Trump Bakal Kembali Tunda Pengenaan Tarif Impor Otomotif Eropa

ANTARA/Reuters/Lucas Jackson
Presiden AS Donald Trump. Trump disebut-sebut bakal menunda pengenaan tarif mobil Eropa sebagai cara menggantung posisi Eropa sebelum negosiasi perdagangan baru tahun depan.
Penulis: Ekarina
12/11/2019, 13.01 WIB

Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan kembali menunda pengenaan tarif impor mobil dan suku cadang dari Uni Eropa. Pejabat Uni Eropa yang mengetahui hal tersebut mengungkapkan, penundaan tarif kemungkinan diberlakukan untuk enam bulan ke depan.  

"Kami memiliki indikasi kuat bahwa tidak akan ada tarif yang dikenakan kepada Eropa pekan ini," kata seorang pejabat Uni Eropa yang tak menyebutkan namanya dilasir dari Reuters, Selasa (12/11).

Administrasi Trump memiliki tenggat hingga 13 November untuk memutuskan apakah akan mengenakan tarif 25% untuk mobil buatan Eropa dan suku cadangnya di bawah undang-undang perdagangan.

(Baca: Trump Sebut Tiongkok Lebih Butuh Kesepakatan Dagang Dibandingkan AS)

Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross, mengatakan Amerika Serikat mungkin tidak perlu mengenakan tarif tersebut setelah mengadakan pembicaraan dengan sejumlah produsen mobil di Uni Eropa, Jepang dan Korea Selatan.

Trump pada Mei 2019 diketahui telah menunda pengenaan tarif selama 180 hari. Penundaan tersebut  membuat lega para produsen kendaraan di seluruh dunia.

Presiden Negeri Paman Sam ini mengangkat masalah tarif mobil dalam pidato yang disampaikannya di Economic Club of New York. Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan Trump memfokuskan pidatonya tentang bagaimana pajak dan kebijakan perdagangan dapat mendukung pemulihan dan penguatan ekonomi negaranya. 

Pasalnya, Trump kerap mengeluh tentang defisit perdagangan barang AS sebesar US$ 68 miliar dengan Jerman dan US$ 67 miliar dengan Jepang pada 2018, yang mana sebagian besar berasal dari sektor otomotif.

(Baca: Mewaspadai Dampak Makin Panasnya Perang Dagang Amerika-Kanada)

Namun, AS dan Jepang sudah memiliki kesepakatan perdagangan parsial pada  September yang melibatkan pertanian dan barang-barang industri. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, ia mengantongi komitmen Trump untuk tidak mengenakan tarif keamanan nasional pada mobil-mobil Jepang.

Sumber industri otomotif Korea Selatan juga memperkirakan Trump akan menunda keputusan mengenai tarif "bab 232", yang akan  digunakannya sebagai sumber kekuatan negosiasi dagang dengan Eropa.

Korea Selatan sendiri mengaku tidak terlalu khawatir tentang tarif ekspor mobilnya di AS, mengingat telah menandatangani perjanjian perdagangan dengan Amerika Serikat yang mencakup beberapa konsesi mobil.