Transkrip Pembicaraan Dirilis, Trump dan Presiden Ukraina Disorot

ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
26/9/2019, 14.48 WIB

Isi transkrip ini mengonfirmasi bahwa Trump memang meminta bantuan untuk menginvestigasi kasus korupsi di Ukraina yang dikabarkan sudah selesai, yang menyangkut Biden dan putranya. Meskipun, dalam transkrip yang dirilis, tidak ada pembicaraan soal akan menahan dana bantuan militer untuk Ukrania sebagaimana dituduhkan.

Meski begitu, permintaan Trump ini tetap menuai kontroversi.CNN memberitakan hampir seluruh anggota parlemen dari kubu Demokrat menyetujui penyelidikan pemakzulan. Meskipun, ini tidak menggaransi mereka akan menyatakan Trump bersalah dalam voting setelah penyelidikan pemakzulan selesai dilakukan komite kongres. Adapun parlemen AS dikuasai kubu Demokrat.

(Baca: Upaya Pemakzulan Presiden Trump Dimulai, Parlemen AS Gelar Investigasi)

Juru Bicara Parlemen AS, politisi senior Demokrat Nancy Pelosi yang sehari sebelumnya mengumumkan penyelidikan pemakzulan Trump sempat dimintai komentar setelah dirilisnya transkrip. Ia menyampaikan kecaman atas tindakan Trump, meskipun mengaku belum membaca transkrip.

“Presiden Amerika Serikat telah meminta pemerintah negara lain untuk membantunya dalam kampanye politiknya, dengan harga keamanan nasional kita, dan meremehkan integritas dari Pemilu, itu tidak bisa didiamkan, dia harus menjalankan tugas secara akuntabel, tidak ada yang di atas hukum,” kata dia dalam video wawancara yang dirilis CNN.

Dalam konferensi pers, Trump menyatakan dirinya mendukung transparansi, sehingga ingin merilis pembicaraan telepon pertamanya dengan Presiden Ukraina, yang dilakukan pada April 2017, setelah dirinya menjabat presiden. Di sisi lain, ia menagih transparansi dari kubu Demokrat dan Biden yang disebutnya datang ke Ukraina dan mengancam Presiden yang baru terpilih untuk melakukan apa yang diinginkan mereka, di bawah ancaman politik.

Trump menyatakan dirinya tidak mengancam siapapun, senada dengan pernyataan Zelensky bahwa ia tidak merasa ditekan dalam percakapan dengan Trump. “Saya pikir Anda (wartawan) telah membaca segalanya, saya pikir Anda sudah membaca teksnya, saya minta maaf, tapi saya tidak ingin terlibat dengan Pemilu AS yang terbuka dan demokratis. Kami melakukan percakapan telepon yang baik. Saya rasa itu normal,” kata Zelensky seperti dikutip CBS.

Adapun Zelensky sempat mengutarakan bahwa dirinya tak menyangka transkrip yang dirilis Gedung Putih memuat pernyataan dari sisinya.

Halaman: