Tiga Bulan Jadi Presiden AS, Trump Berubah Sikapi Enam Isu

ANTARA/Reuters/Lucas Jackson
13/4/2017, 16.47 WIB

Departemen Keuangan AS dijadwalkan merilis laporan mengenai manipulasi mata uang dalam beberapa hari mendatang.

3. Rusia

Trump pernah menyampaikan kekhawatirannya atas dukungan Rusia terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad. Ia pun mempertanyakan peran Moskow dalam dugaan serangan senjata kimia di kota Khan Sheikhun yang dikuasai pemberontak Suriah pada 4 April lalu. Serangan itu menewaskan setidaknya 87 orang, termasuk banyak anak.

Trump mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin “sesungguhnya mungkin” mengetahui serangan tersebut. Yang menjadi indikator adalah kehadiran sejumlah pejabat Rusia di pangkalan udara Suriah yang diserang militer AS pada 6 April lalu. “Sepertinya hubungan kami dengan Rusia sedang berada pada titik terendah,” kata Trump.

4. Suriah

Trump menyatakan sudah waktunya mengakhiri perang sipil di Suriah yang brutal. Ia pun menyebut Assad sebagai seorang penjagal. Trump sudah meminta sekutu-sekutu NATO untuk bersama-sama “mengakhiri bencana” di Suriah.

“Setiap negara harus menolak pembantaian keji terhadap warga sipil dengan senjata kimia, termasuk pembunuhan sadis terhadap anak-anak kecil yang tak berdaya,” ujar Trump. (Baca: Trump Serang Suriah, Harga Minyak Dunia Naik Menembus US$ 55)

Komentar Trump ini dilontarkan hanya beberapa hari setelah pemerintahannya menyatakan menerima langkah Presiden Suriah untuk mengendalikan kondisi di negaranya yang mengalami kehancuran.

5. Janet Yellen

Selama masa kampanyenya, Trump menyebut Ketua Dewan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Janet Yellen melakukan manipulasi suku bunga untuk membantu Obama secara politis. Manipulasi itu agar suku bunga semakin rendah sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat.

Kepada Washington Post, Trump mengatakan tindakan Yellen dan rekan-rekannya di The Fed untuk menjaga suku bunga tetap rendah hingga mendekati nol, bisa mengakibatkan resesi besar-besaran.

Namun, Rabu pekan ini, saat The Wall Street Journal menanyakan tentang kandidat pengganti Yellen ketika jabatannya berakhir tahun depan, Trump mengisyaratkan Yellen tetap akan memimpin The Fed. “Saya menghormatinya,” ujarnya. (Baca: Trump Bisa Goyahkan Masa Depan The Fed)

6. Bank Export-Import (Exim)

Kepada The Wall Street Journal, Trump menyatakan dukungannya terhadap Export-Import Bank, lembaga keuangan yang menangani kegiatan ekspor AS. Padahal, Bank Exim dibenci anggota parlemen dari kelompok konservatif karena menganggap bantuan yang diberikan bank tersebut diterima perusahaan besar seperti Boeing.

Dalam kampanyenya, Trump menentang bank tersebut dan menganggap AS tidak membutuhkannya. Bagi Trump ketika itu, bank semacam ini hanya memberikan bantuan bagi segelintir perusahaan, yang bahkan bisa bertahan tanpa bantuan itu.

Seiring berjalannya waktu, Trump pun melunak. “Sudah terbukti, pertama-tama, perusahaan kecil sangat terbantu,” katanya.

Halaman: