Efek Corona, Laba iPhone Kuartal I Anjlok 90%

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, produk Apple Inc., iPhone. Sepanjang kuartal I 2020 pabrikan iPhone, Foxconn mencatatkan kinerja buruk, dengan penurunan laba hingga 90% imbas pandemi corona.
18/5/2020, 18.42 WIB

Akibat pandemi virus corona atau Covid-19, kinerja Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. atau Foxconn, jeblok sepanjang kuartal I 2020. Pabrikan tempat Apple Inc. mempercayakan produksi iPhone mencatatkan penurunan laba hingga 90%.

Mengutip Techcrunch, Jumat (15/5), Foxconn menyebut, penurunan laba yang dialami sepanjang kuartal I 2020 merupakan penurunan terburuk selama 20 tahun terakhir. Penyebabnya, penurunan permintaan dari klien terbesarnya, Apple  dan penutupan pabrik di Tiongkok karena wabah virus corona.

Hal ini membuat produksi terhenti total, sehingga sepanjang kuartal I 2020, Foxconn hanya mampu membukukan laba bersih sebesar US4 70,3 juta atau Rp 1,04 triliun, anjlok 90% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Apple diketahui membatalkan peluncuran iPhone terbaru pada kuartal I 2020, karena pandemi corona turut memukul permintaan produk. Hal ini kemudian diperparah dengan turunnya permintaan secara global untuk produk-produk elektronik, karena fokus konsumsi masyarakat diarahkan untuk kebutuhan pokok dan medis.

Sebenarnya Foxconn telah berupaya meyakinkan investor mereka terkait kondisi perusahaan pada Maret. Namun, perusahaan gagal menunjukan indikasi pertumbuhan yang jelas mengingat pandemi yang juga belum diketahui pasti ke depannya.

"Visibilitas pandangan kami untuk sepanjang tahun terbatas, karena ada pandemi corona," kata Chairman Foxconn Liu Young-Way, dilansir dari Techcrunch.

(Baca: Facebook, Google dan Apple Incar Bisnis Baru di Sektor Keuangan)

Meski demikian, nada optimistis tetap disuarakan oleh Foxconn pada kuartal II 2020. Pasalnya, sejumlah pabrik di Tiongkok kembali dibuka, yang akan mampu memutar kembali roda produksinya.

Selain itu sang klien, yakni Apple, juga akan mulai membuka 25 gerainya pekan ini, setelah sebelumnya ditutup karena kebijakan karantina wilayah atau lockdown. Beroperasinya gerai Apple ini membawa harapan permintaan berangsur-angsur akan pulih.

Mengutip Gizchina, Minggu (17/5), Foxconn berharap adanya lonjakan pendpatan pada kuartal II 2020, dengan proyeksi pertumbuhan mencapai dua digit dibanding kuartal sebelumnya. Meski demikian, kalaupun terjadi lonjakan pada kuartal II 2020, hasilnya tetap lebih rendah secara tahunan.

Sebelumnya, perusahaan berharap adanya peningkatan pendapatan sebesar 10% untuk divisi enterpise dan komputasi. Namun, di internal Foxconn sendiri muncul nada pesimistis, sebab selama beberapa bulan mendatang daya beli konsumen belum sepenuhnya pulih dari efek pandemi corona.

Apple sendiri juga tidak membukukan kinerja yang apik sepanjang kuartal I 2020. Pendapatannya tercatat hanya tumbuh 0,05%, sementara laba bersihnya turun 2% dibanding periode yang sama tahun lalu.

(Baca: Apple Luncurkan iPhone SE Harga Rp 6 Jutaan di Tengah Pandemi Corona)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan