Arab Saudi Kembali Buka Umrah, Hanya untuk Negara yang Aman Covid-19

ANTARA FOTO/REUTERS/Saudi Press Agency/Handout /pras/cf
Umat Muslim di Arab Saudi memakai masker pelindung dan menjaga jarak sosial melakukan Tawaf mengelilingi Ka'bah dalam musim Haji di tengah pandemi penyakit virus korona (COVID-19) di kota suci Mekah, Arab Saudi, Jumat (31/7/2020).
Penulis: Yuliawati
23/9/2020, 09.37 WIB

Untuk layanan haji yang yang biasanya dapat mengumpulkan sekitar tiga juta orang dari seluruh dunia, masih terbatas hanya untuk umat Islam yang berada di Arab Saudi. Data resmi menunjukkan bahwa layanan haji dan umrah mendatangkan pendapatan bagi Arab Saudi hingga US$ 12 miliar (setara Rp 177 triliun) per tahun.

Pemerintah Arab Saudi melonggarkan umrah meski kasus infeksi Covid-19 masih terus bertambah. Hingga 22 September 2020 jumlah kasus sebanyak 330,798 orang atau bertambah 500 dari sehari sebelumnya. Infeksi corona telah menyebabkan kematian 4.542 kasus di negara itu.

Jumlah jamaah umrah asal Indonesia setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Menurut data Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), jumlah jamaah umrah Indonesia mencapai lebih dari 1 juta orang pada periode 2017-2018. Berikut grafik dalam Databoks:

Otoritas Kerajaan Arab Saudi pada periode 31 Agustus 2019 sampai 20 Desember 2019 telah mengeluarkan 2.371.441 visa umrah dengan jamaah asal Indonesia menempati urutan tertinggi kedua dengan jumlah 443.879 visa.

Halaman:
Reporter: Antara