Studi: Sel Pankreas Rusak, Long Covid-19 dapat Timbulkan Diabetes

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Aktivitas berolah raga bagian penting untuk peningkatan kualitas hidup penderita diabetes di Indonesia.
Penulis: Yuliawati
4/8/2021, 16.11 WIB

Infeksi Covid-19 dapat menimbulkan keparahan pada pasien yang menderita diabetes melitus. Selain itu, orang yang sembuh dari paparan virus dan mengalami long Covid-19 dapat menderita diabetes melitus karena sel pankreas yang rusak.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh King’s Collage, London dan Universitas Monash, Australia, menyebutkan banyak bukti yang menunjukkan bahwa Covid-19 dapat menyebabkan orang mengidap diabetes. Sebuah laporan yang diterbitkan dalam International Journal of Endocrinology and Metabolism juga telah memperingatkan tentang timbulnya diabetes menjadi ancaman komplikasi long Covid-19.

Seorang ahli penyakit diabetes dari India, Dr. V. Mohan, mengatakan bahwa tekanan mental dan fisik dari infeksi Covid-19 pada pankreas telah mempengaruhi produksi insulin dalam tubuh banyak pasien. “Ketika Covid-19 datang disertai dengan peningkatan stres dan depresi mempengaruhi produksi insulin dalam tubuh banyak pasien,” kata Mohan, dikutip dari New Delhi Television (NDTV).

Mohan juga menyatakan faktor risiko diabetes meningkat tergantung dari konsumsi makanan pasien. Pasien yang terbiasa mengkonsumsi makanan yang tidak sehat semakin tinggi risiko mengalami diabetes.

Direktur, Endokrinologi dan Diabetologi, Dr Sunil Kumar Mishra, menjelaskan  insulin sangat penting dalam menjaga kadar gula dalam darah seseorang. Diabetes terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau berhenti memproduksi insulin sama sekali.

Konsultan Departemen diabetologi dan endokrinologi, Rumah Sakit Jaslok, Mumbai, Chandalia Shavial juga menyebutkan ada berbagai mekanisme yang dapat memicu gula darah tinggi pada masa long Covid-19. "Penyebabnya, virus Covid-19 terlihat secara langsung mempengaruhi sel beta pankreas yang memproduksi insulin, yang dapat menyebabkan diabetes permanen," kata Chandalia dikutip dari Times of India.

Perusakan sel-sel beta di pankreas inilah yang menyebabkan Covid-19 dapat menyebabkan diabetes. Selain itu, virus corona cenderung mengikat reseptor ACE-2 pada organ, sehingga membuat tubuh menjadi resisten terhadap insulin.

Dr Mishra menyampaikan, peradangan yang memungkinkan virus menyerang paru-paru dan pankreas. Hal ini dapat memicu diabetes sebagai komplikasi pasca-Covid-19. Penggunaan steroid yang membantu pasien diabetes untuk mengatasi masalah kekurangan oksigen dan komplikasi pernapasan, juga dapat menyebabkan diabetes, yakni dengan munculnya kadar gula dalam darah (hipoglikemia) yang tinggi.

Selain memperhatikan gejala long Covid-19 yang menimbulkan diabetes, berbagai penelitian menunjukkan diabetes dapat meningkatkan risiko keparahan serta potensi kematian Covid-19. Jurnal ilmiah Diabetes Metabolic Syndrome mengulas perlunya pencegahan terhadap munculnya penyakit diabetes pada pasien Covid-19.

Setiap pasien dengan Covid-19 yang memiliki  komorbid diabetes, harus dianggap berpotensi serius. Meski hanya menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala saat menderita Covid-19, pasien tetap membutuhkan pemantauan ekstra di rumah sakit.

Dalam riset yang dilakukan oleh Diabetologia, menunjukkan tingkat keparahan pasien diabetes yang terinfeksi Covid-19 dapat meningkat karena faktor usia, berat badan serta tipe komplikasi yang dimiliki. Disebutkan, lansia dengan komplikasi diabetes lanjut sangat berisiko kematian dini.  

Para peneliti mendorong penyelidikan lebih lanjut tentang hubungan antara diabetes dan Covid-19, untuk mengeksplorasi penanganan medis yang tepat.

 
 

Penyumbang bahan: Mela Syaharani

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan