Di Balik Keunggulan Inggris Kendalikan Covid-19 Dibandingkan Amerika

ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls/WSJ/sa.
Para tamu menyaksikan pertunjukan pertunjukan West End 'The Show Must Go On' di Palace Theatre, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di London, Inggris, Rabu (2/6/2021).
Penulis: Yuliawati
25/8/2021, 14.39 WIB

Penelitian juga menunjukan efektivitas vaksin AstraZeneca lebih sedikit berubah selang tiga bulan dibandingkan Pfizer. Amerika menggunakan vaksin Pfizer-Biontech dan Moderna untuk program vaksinasi nasional.

Studi yang dilakukan Kantor Statistik Nasional (ONS) dan Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC) Inggris menyebutkan setelah sebulan suntikan kedua Pfizer, efektivitas perlindungan 90%, berkurang menjadi 85% setelah dua bulan dan 78% setelah tiga bulan.

Studi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga menunjukkan efektifitas vaksin Moderna dan Pfizer turun dari 91% menjadi 66% dalam waktu 6 bulan setelah suntikan kedua.

Minimnya Vaksin untuk Lansia di Amerika

The New York Times melaporkan kasus kematian Covid-19 di Amerika paling banyak dialami kelompok lansia. Orang yang berusia di atas 60 tahun di Amerika ini banyak yang belum menerima vaksin, mencapai lebih dari sepuluh persen dari total populasi.

“Sebagian besar orang yang meninggal akibat Covid-19 adalah orang yang lebih tua dan tidak divaksinasi,” kata Ahli epidemiologi penyakit menular di Universitas Johns Hopkins, David Dowdy, dikutip dari The New York Times.
 
Sebaliknya, lansia yang tidak divaksinasi di Inggris, Spanyol dan Kanada relatif lebih jarang. Jumlah lansia penerima vaksin di London lebih banyak dibandingkan Amerika Serikat.

The New York Times menyebut perbedaan tersebut dapat menjelaskan mengapa gelombang Delta telah menyebabkan tingkat kematian yang lebih tinggi di Amerika Serikat daripada di Inggris.

Meskipun lonjakan kasus terjadi di kedua negara, namun jumlah rawat inap dan kematian di Inggris lebih sedikit. Lansia tanpa vaksinasi penuh memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi akibat Covid-19.

Tingkat vaksinasi lansia yang rendah berada di Arkansas, Florida, Idaho, Louisiana, dan Nevada. Kawasan tersebut pun mengalami lonjakan tingkat rawat inap dan jumlah kematian.

Hasil studi Morbidity and Mortality Weekly Report CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menunjukkan bahwa orang yang tidak divaksinasi hampir lima kali lebih mungkin terinfeksi Covid daripada orang yang divaksin.

Protokol Kesehatan Ketat di Inggris

Sebagai salah satu negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, Inggris tetap memperketat protokol kesehatan. Setiap kegiatan kerumunan seperti pertandingan sepakbola dan konser, masyarakat wajib menunjukkan sertifikat vaksin. Massa juga wajib mengenakan masker.

"Kami dapat memperkenalkan kembali olahraga massal dan acara budaya dengan aman, tetapi penting bagi orang-orang untuk tetap berhati-hati saat berbaur di tempat yang sangat ramai," kata Menteri Kebudayaan Inggris, Oliver Dowden, dikutip dari Euronews.

Dilansir dari The Guardian, warga Inggris yang hendak terlibat pada  kegiatan kerumunan bila tak memiliki sertifikat vaksin, perlu menunjukkan tes negatif Covid-19 dalam 48 jam sebelumnya.

 Penyumbang bahan: Mela Syaharani

Halaman: