Obat Covid-19 Molnupiravir Turunkan Risiko Rawat Inap dan Kematian

ANTARA
Seorang pekerja menyiapkan pengemasan obat-obatan padat.
Penulis: Happy Fajrian
2/10/2021, 12.05 WIB

Perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS), Merck, berhasil mengembangkan obat Covid-19 yang diklaim mampu mengurangi risiko kematian atau dirawat di rumah sakit bagi kalangan paling rentan. Obat yang bernama molnupiravir ini bekerja dengan mengacaukan kode genetik virus corona.

Obat ini berpotensi menjadi obat antivirus Covid-19 oral pertama didunia yang dapat diberikan kepada pasien yang belum mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Para ahli kesehatan juga memuji obat ini sebagai terobosan dalam mengobati Covid-19. Merck, bersama mitranya Ridgeback Biotherapeutics, berencana mengajukan izin penggunaan darurat di Amerika sesegra mungkin, kemudian ke seluruh dunia.

“Molnupiravir adalah obat antivirus oral yang dapat menurunkan risiko rawat inap hingga tingkatan tertentu akan penjadi game changer,” kata peneliti senior di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins, Amesh Adalja, seperti dikutip Reuters, Sabtu (2/10).

Saat ini pilihan obat penanganan Covid-19 seperti remdesivir dan deksametason steroid generik hanya diberikan ketika pasien sudah dirawat di rumah sakit. “Obat ini akan mengubah dialog seputar cara merawat pasien Covid-19,” kata CEO Merck Robert Davis.

Adalja menambahkan bahwa perawatan Covid-19 yang ada saat ini tidak praktis dan secara logistik sangat menantang. Pil yang dapat diminum secara oral ini akan membalikkan itu semua.

Sejauh ini perusahaan farmasi di dunia berlomba untuk mengembangkan obat yang dapat mengobati Covid-19 dengan efektif. Atea Pharmaceuticals Inc., Moderna Inc., serta Pfizer dan Swiss Roche Holding AG, juga tengah mengembangkan pil antivirus yang mudah digunakan.

Pasalnya, saat ini hanya suntikan antibodi intravena (intravenous immunoglobulin) yang bisa diberikan kepada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit. Simak daftar obat perawatan Covid-19 beserta harganya pada databoks berikut:

Pemerintah AS pun menyambut terobosan yang dibuat Merck. Koordinator respons Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients mengatakan bahwa molnupiravir adalah alat tambahan yang sangat berguna untuk melindungi orang dari dampak terburuk Covid-19. “Tapi vaksinasi tetap menjadi alat terbaik untuk melawan Covid-19,” ujarnya.

Analisis sementara terhadap 775 pasien yang berpartisipasi dalam studi yang dilakukan Merck dalam pengujian molnupiravir, 7,3% dari mereka yang diberikan obat dua kali sehari selama lima hari di rawat di rumah sakit tidak ada yang meninggal dalam 29 hari setelah pengobatan.

Sedangkan 14,1% pasien yang diberikan plasebo harus dirawat di rumah sakit dengan 8 kematian. “Perawatan antivirus yang dapat dilakukan di rumah untuk menjauhkan orang dari Covid-19 di rumah sakit sangat dibutuhkan,” kata CEO Ridgeback, Wendy Holman.

Merck mengklaim obat ini aman setelah diujicobakan pada hewan dengan dosis yang lebih tinggi. Hasilnya, obat ini tidak mempengaruhi DNA hewan mamalia. Berdasarkan pengurutan virus sejauh ini juga menunjukkan bahwa molnupiravir efektif terhadap semua varian virus corona termasuk Delta yang sangat mudah menular.

Merck menargetkan dapat mengobati 10 juta orang di Amerika hingga akhir tahun ini. Perusahaan juga telah memiliki kontrak dengan pemerintah AS untuk memasok 1,7 juta sesi pengobatan molnupiravir dengan harga US$ 700 per sesi perawatan.

Davis mengatakan Merck memiliki perjanjian serupa dengan pemerintah lain, dan sedang dalam pembicaraan lebih lanjut. Merck akan menetapkan harga obat berdasarkan pendekatan harga berjenjang menurut pendapatan negara.

Selain itu Merck juga telah setuju untuk melisensikan obat ini kepada produsen obat generik yang berbasis di India, yang dapat memasok obat itu ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan